Olehnya, wali kota meminta agar hasil magang dapat mendukung penguatan 35 program kerja Pemerintah Kota Palu di periode kepemimpinan saat ini.
“Magang ini harus selaras dengan visi dan misi kita. Contohnya dalam pembangunan pusat layanan sosial, bagaimana layanan untuk pemerlu kesejahteraan sosial bisa terintegrasi sampai ke tingkat kelurahan, termasuk data pemutakhiran kesejahteraan sosial seperti DTKS, PKH, dan sebagainya,” jelas wali kota.
Wali kota juga menyoroti pentingnya pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk penanganan persoalan sosial, serta digitalisasi layanan sosial sebagai bagian dari agenda prioritas yang harus diperkuat melalui pengalaman magang.
Hadianto pun memberikan catatan khusus kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) agar pengiriman peserta magang ke depannya lebih terarah dan berdasarkan kebutuhan strategis daerah.
“Saya tidak ingin magang hanya sekadar menggugurkan kewajiban. Hasilnya harus nyata dan implementatif. Ini penting agar pelaksanaan program kerja benar-benar memiliki kekuatan dan materi yang siap diterapkan,” tegas wali kota.
Kegiatan pemaparan berlangsung secara dinamis dengan sejumlah ASN mempresentasikan pengalaman dan temuan mereka selama mengikuti magang, serta memberikan rekomendasi implementasi yang dapat disesuaikan dengan kondisi Kota Palu.
Acara ini menjadi langkah strategis Pemerintah Kota Palu dalam mendorong peningkatan kapasitas ASN dan reformasi birokrasi yang berbasis pada kebutuhan riil daerah.ABS