Dari kegiatan ini, tercatat sebanyak 0,8 ton sampah berhasil dikumpulkan hanya dalam waktu kurang dari empat jam. Seluruh sampah yang terkumpul selanjutnya dikelola melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah Morowali, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH), guna memastikan proses pengolahan di hilir berjalan optimal dan berkelanjutan.
Kolaborasi itu menjadi bagian dari komitmen PT Vale untuk tidak hanya menyelesaikan persoalan sampah di hulu, tetapi juga menjamin tanggung jawab hingga tahap akhir penanganan yang ramah lingkungan.
Head of Bahodopi Project, Wafir, menyampaikan bahwa kegiatan itu adalah refleksi dari budaya keberlanjutan yang ditanamkan PT Vale kepada seluruh insan perusahaan. “Tagar #SustainabilityStartsWithMe bukan sekadar slogan, ini adalah filosofi. Bahwa setiap individu di perusahaan ini punya peran krusial dalam menciptakan dampak positif terhadap lingkungan. Kita percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil,” ujarnya.
KAMPANYE KREATIF DAN EDUKATIF
Semangat pelestarian lingkungan juga ditanamkan melalui pendekatan edukatif dan partisipatif. IGP Morowali menggelar kampanye sosial media bertema keberlanjutan yang mengajak seluruh karyawan dan mitra kerja menyuarakan kepedulian terhadap isu lingkungan dalam bentuk poster dan video pendek.
Karya-karya yang dihasilkan menyoroti pentingnya penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), serta mengangkat gerakan LISA (Lihat Sampah Ambil) sebagai bentuk sederhana namun berdampak.
Tak hanya itu, di lingkungan PT Vale sendiri, budaya memilah sampah berdasarkan jenisnya telah menjadi kebiasaan sehari-hari. Kebiasaan ini ditanamkan agar proses pengelolaan di hilir menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.