Dalam khutbahnya yang mengangkat tema “Toleransi, Solidaritas, dan Persaudaraan sebagai Aset dalam Membangun Harmonisasi Sesama Anak Bangsa”, Prof. Zainal Abidin menekankan pentingnya akhlak mulia dan sikap rendah hati dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Tidak perlu menjadi benar dengan menyalahkan orang lain, tidak perlu menjadi baik dengan menjelekkan orang lain, tidak perlu menjadi tinggi dengan merendahkan orang lain. Tapi jadilah pribadi yang santun di manapun berada,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa merasa paling benar, paling baik, atau paling pintar adalah awal dari kesombongan dan kebodohan.
“Penting menjadi orang baik, tetapi merasa diri paling baik adalah suatu kesombongan. Penting menjadi orang pintar, tetapi merasa diri paling pintar adalah suatu kebodohan. Penting menjadi orang benar, tetapi merasa diri paling benar adalah malapetaka,” tegasnya.
Di akhir khutbah, Prof. Zainal mengajak seluruh umat Islam untuk mendoakan bangsa Indonesia agar selalu aman, damai, dan tetap bersatu demi kejayaan bangsa.
Ia juga mendoakan para jemaah haji Indonesia agar ibadahnya diterima oleh Allah SWT, memperoleh predikat haji yang mabrur, dan kembali ke tanah air dengan selamat.ABS