Anwar menekankan pentingnya membangun pemerintahan desa yang berlandaskan nilai-nilai religius, gotong royong, serta tata kelola yang bersih dan berpihak kepada rakyat. Ia mengajak seluruh kepala desa untuk bersatu dan bergerak bersama membangun Sulawesi Tengah Baru yang lebih kuat dan sejahtera.
Dalam kesempatan tersebut, program makan bergizi gratis juga menjadi fokus perhatian. Program ini diarahkan untuk mendukung pertumbuhan anak-anak di desa sekaligus menjadi bagian dari upaya nasional memberantas kemiskinan dan stunting. Pemerintah pusat melalui berbagai kementerian, termasuk Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi, serta Kementerian Keuangan, telah berkolaborasi untuk memastikan program ini berjalan dengan baik dan menyentuh kebutuhan dasar masyarakat desa.
Gema semangat dari kegiatan ini membawa harapan baru bahwa desa akan menjadi pusat pergerakan ekonomi nasional. Koperasi Merah Putih diharapkan mampu menjadi pondasi kokoh bagi kedaulatan ekonomi rakyat. Pemerintah menargetkan seluruh proses pembentukan dan legalisasi koperasi selesai pada akhir Juni 2025, sehingga pada Hari Koperasi Nasional, 12 Juli 2025, koperasi-koperasi desa ini sudah dapat mulai beroperasi. Presiden Republik Indonesia direncanakan akan meresmikan peluncuran koperasi Merah Putih secara nasional pada 28 Oktober 2025 bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Melalui gerakan koperasi ini, pemerintah berharap agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi antara kota dan desa. Dengan lebih dari 75 ribu desa di seluruh Indonesia dan mayoritas penduduk tinggal di desa, pemberdayaan ekonomi desa adalah keniscayaan. Menteri Yandri mengajak seluruh kepala desa untuk tetap semangat dan yakin bahwa peran mereka strategis, bahkan bisa melampaui ekspektasi.
“Jangan pernah kecilkan peran kepala desa, karena dari desa, lahir pemimpin bangsa. Gubernur pun bisa berasal dari desa,” ujarnya.
Kegiatan ini membuktikan bahwa kekuatan bangsa berawal dari kekuatan desa. Dengan keberanian untuk bergerak dan komitmen untuk memberdayakan, desa bukan lagi pelengkap pembangunan nasional, melainkan menjadi poros utama masa depan Indonesia. *WAN