Wali kota menegaskan bahwa simulasi kebencanaan bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan sudah menjadi agenda wajib bagi seluruh jajaran pemerintah kota, perangkat daerah, serta stakeholder terkait sebagai bentuk latihan dan peningkatan kesiapan dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.

“Hari Kesiapsiagaan Nasional ini semoga menjadi momentum bagi kita semua untuk terus meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan kita. Namun tentu kita juga senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar kita selalu dijauhkan dari bencana yang berat dan yang tidak mampu kita hadapi,” tambah wali kota.

Wali Kota Palu juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan simulasi tersebut dan berharap kegiatan ini berjalan lancar serta menjadi pengingat kolektif bagi seluruh warga akan pentingnya kesiapan menghadapi situasi darurat.

Kehadiran pihak Kedutaan Besar Swiss juga menjadi catatan penting dalam kegiatan ini. Meskipun tujuan utama kunjungan mereka bukan untuk mengikuti simulasi, namun momen ini menjadi relevan dalam konteks peningkatan kolaborasi internasional dalam menghadapi isu-isu kebencanaan, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah.

Dengan pelaksanaan simulasi ini, Pemerintah Kota Palu berharap dapat terus membangun budaya sadar bencana di tengah masyarakat, serta memperkuat koordinasi lintas sektor dalam membangun kota yang tangguh terhadap bencana.ABS