SULTENG RAYA– Kawasan Industri IMIP telah memanfaatkan sisa hasil pengolahan dan pemurnian nikel berupa slag nikel dari smelter tenant yang ada di dalam kawasan, sebagai material konstruksi yang punya nilai ekonomi.
Beragam material konstruksi bernilai yang diproduksi bahkan kapasitasnya mencapai 40.000 unit perhari. Masing-masing, batako 16.000 unit per hari, paving 24.000 unit per hari.
IMIP memanfatkan batako dan paving berbahan baku slag nikel itu sebagai material konstruksi untuk bangunan kantor di dalam pabrik dan juga digunakan sebagai pengeras permukaan tanah, utamanya jalan, trotoar dan area parkir.
Manager Environmental Department PT IMIP, Yundi Sobur, melalui koordinator bidang Waste Management Environmental Department PT IMIP, Burhanudin mengatakan, pemanfaatan slag nikel menjadi batako dan paving ini telah melalui riset dan pengembangan sebelumnya.
Kata Burhanudin, batako dan paving yang diproduksi memiliki kepadatan yang cukup baik, sehingga lebih berat dan kuat. Bahkan ada penelitian yang menunjukkan bahwa slag nikel dapat meningkatkan kekuatan paving. Misalnya, lanjut Burhanudin, formulasi yang diigunakan untuk menghasilkan satu batako, membutuhkan 70% slag nikel, 20% fly ash, dan 10% semen.