“Kami berupaya untuk tidak hanya memberikan pembinaan dari segi keterampilan dan pendidikan, tetapi juga dari sisi rohani. Ibadah ini menjadi wadah bagi anak-anak untuk merenungkan diri, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan mendapatkan kekuatan dalam menjalani masa pembinaan,” ujar Henny.
Lebih lanjut, Henny menambahkan bahwa pihak LPKA Palu berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan dan dukungan yang holistik kepada anak-anak binaan agar mereka dapat kembali ke masyarakat dengan bekal yang cukup dan menjadi individu yang bertanggung jawab.
Salah seorang anak binaan yang mengikuti ibadah daring tersebut mengungkapkan perasaannya. “Saya senang bisa ikut ibadah ini meskipun tidak di gereja. Mendengarkan firman Tuhan membuat hati saya tenang dan lebih semangat. Terima kasih kepada Bapak Pastor dan Ibu Henny yang sudah memfasilitasi kami,” ucapnya.
Partisipasi aktif anak-anak binaan dalam ibadah daring ini menunjukkan adanya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai spiritual dalam kehidupan mereka. Dengan bimbingan rohani yang berkelanjutan, diharapkan mereka dapat memiliki pandangan hidup yang lebih positif, mampu mengatasi tantangan, dan memiliki harapan untuk masa depan yang lebih cerah.
Kegiatan ibadah daring ini menjadi salah satu wujud nyata dari upaya LPKA Palu dalam memberikan pembinaan yang komprehensif, tidak hanya fokus pada aspek hukum, tetapi juga pada pembentukan karakter dan spiritualitas anak-anak binaan. Semangat untuk “meninggalkan sisi kelam dan memasuki sisi terang” diharapkan dapat terus membekas dalam hati dan pikiran setiap anak binaan, menjadi bekal berharga dalam perjalanan hidup mereka ke depan.*/YAT