Dalam kesempatan tersebut, Rizal juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam upaya pencegahan sejak dini. Ia mendorong agar komunikasi antara orang tua dan anak diperkuat, tidak hanya sekadar bersifat formal tetapi juga membangun keakraban yang mampu menjadi benteng anak dari pengaruh lingkungan negatif.
“Bangun budaya komunikasi di dalam rumah tangga. Jangan alergi bertanya dan berkomunikasi dengan anak-anak, karena di usia remaja mereka itu butuh teman ngobrol, tempat bertanya, serta tempat curhat,” jelasnya.
Ia menyarankan agar orang tua lebih aktif menanyakan kegiatan anak-anak mereka, baik ketika hendak keluar rumah maupun saat kembali.
Tidak hanya keluarga, Rizal juga menyerukan kepada pihak sekolah dan BNN agar meningkatkan intensitas tes urin secara berkala di lingkungan pendidikan sebagai langkah pencegahan dini. “Tes urin di sekolah perlu dimasifkan sebagai deteksi awal. Kalau kita tahu sejak awal, kita bisa segera tangani sebelum terlambat,” katanya.
Lebih lanjut, ia mendorong sinergi lintas sektor dalam penanganan masalah narkoba ini, mulai dari pemerintah daerah, aparat keamanan, lembaga pendidikan, organisasi keagamaan, hingga komunitas-komunitas pemuda. Menurutnya, hanya dengan kolaborasi yang kuat dan langkah konkret, maka harapan menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba bisa terwujud.
“Ini bukan hanya tugas BNN atau sekolah saja. Ini tanggung jawab kita semua. Jika kita abai hari ini, maka kita sedang mempersiapkan kehancuran masa depan bangsa kita sendiri,” tutup Rizal. ENG