Pendekatan secara digital tidak hanya menjadi solusi saat terjadi krisis, tetapi juga telah terbukti sebagai strategi jangka panjang yang efektif untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas dan inklusif.
“Kedua hal tersebut tidak hanya mengubah strategi BEI, tetapi juga memperkuat komitmen kami untuk terus mendorong literasi dan inklusi pasar modal melalui pendekatan digital yang adaptif, kolaboratif, dan partisipatif,” ujar Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik dalam keterangan tertulis yang diterima Sulteng Raya, Jumat (2/5/2025).
Jeffrey menambahkan bahwa jumlah GI BEI yang saat ini hampir mencapai 1.000, berlokasi di perguruan tinggi, sekolah, dan instansi, serta 6.000 Duta Pasar Modal menjadi jembatan penting antara dunia akademis dan pasar modal.
“Melalui Galeri Investasi BEI dan Duta Pasar Modal, edukasi pasar modal hadir hingga pelosok daerah,” kata Jeffrey.
Oleh karena itu, lanjut Jeffrey, BEI akan terus memperluas jangkauan edukasi ke seluruh lapisan masyarakat, meningkatkan inklusi pasar modal melalui kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, serta mengoptimalkan program-program edukasi yang inovatif, agar semakin banyak masyarakat yang dapat berinvestasi dengan aman dan berkelanjutan.