Namun disisi lain, pendidikan tidak bisa dikerjakan sendiri. Pemerintah membutuhkan dukungan dari masyarakat. Sekolah memerlukan sinergi dengan keluarga. Kampus harus terhubung erat dengan dunia usaha dan komunitas. “Kolaborasi adalah kunjinya, tidak bisa hanya berdiri sendiri,” sebut Prof Amar, membacakan sambutan menteri.

Lebih lanjut Prof Amar mengatakan, pemerintah menyadari sepenuhnya bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang bangsa. Karena itu, perhatian terhadap sektor pendidikan terus diperkuat, bukan hanya dalam retorika, tetapi dalam kebijakan nyata yang relevan dan tepat sasaran.

Pemerintah hadirkan program Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda untuk menjangkau anak-anak dari berbagai latar sosial. Memperluas akses beasiswa, dari Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP Kuliah, LPDP, hingga beasiswa riset dan inovasi di dalam dan luar negeri. Kebijakan pemerintah memastikan tidak ada pengurangan anggaran untuk berbagai program beasiswa ini.

“Pemerintah terus mendorong Wajib Belajar 13 Tahun untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki akses pendidikan yang layak,”sebutnya.