SULTENG RAYA — Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April pertama kali dikenalkan oleh senator sekaligus pemerhati lingkungan asal Amerika Serikat, Geylord Nelson pada tahun 1970.

Hingga saat ini, momentum itu terus diperingati sebagai refleksi untuk terus merawat bumi yang kini ditinggali oleh lebih kurang 8,09 miliar jiwa.

Langkah Geylord Nelson yang berangkat dari kepedulian itu kemudian harum semerbak ke seluruh pelosok Bumi, menginspirasi lintas elemen untuk merawat, bertindak, dan menjaga planet ini.

Kini, gerakan itu menjadi sebuah momentum, sebuah cikal bakal kampanye demi menyentuh kesadaran siapapun untuk merawatnya dengan aksi nyata.

Di Sulawesi Tengah, lebih kerucut lagi ke Kabupaten Morowali, aksi memperingati Hari Bumi ditunjukkan oleh PT Vale Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, perusahaan yang baru saja mencanangkan first cutting 17 April 2025 untuk menuju fase operasi di wilayah konsesinya di lokasi itu.