“Kemudian di beberapa wilayah seperti di Donggala, wilayah Parigi Moutong masih akan panen, Luwuk juga demikian. Insyaallah dari target bisa tercapai seluruh target itu,” tambah Pimwil Elis.
Ia menjabarkan, potensi pertanian khususnya komoditi beras di Sulteng terbesar ada di Kabupaten Parigi Moutong. Dari potensi besar itu, bukan tidak mungkin pihaknya akan melampaui target hingga akhir April 2025 sembari terus memenuhi serapan untuk target baru, yang mungkin saja diberikan kepada Bulog Sulteng.
“Kami sesuai peraturan ya dalam menyerap, khususnya soal harga, mengikuti regulasi keputusan badan pangan, untuk gabah Rp6.500 per kilogram (kg), dan beras Rp12.000 per kg dengan memenuhi persyaratan kualitas, yakni; derajat sosok minimal 95 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 25 persen, dan menir maksimal 2 persen,” katanya.
Pimwil Elis menekankan dalam melakukan penyerapan, pihaknya tetap mengedepankan kualitas yang telah ditetapkan sehingga stok dalam program swasembada pangan ini tetap baik.
“Kalau memenuhi standar makan akan kita beli dengan harga sesuai yang ditetapkan Badan Pangan,” tutupnya. RHT