Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim sebanyak 245 juta dan menjadi salah satu yang terbesar di dunia tentunya memiliki peluang yang sangat besar untuk mengembangkan perekonomian syariah.
State of the Global Islamic Economy (SGIE) juga mengeluarkan pemeringkatan di mana Indonesia masih menempati peringkat-3 dalam hal index ekonomi syariah, di bawah Malaysia dan Arab Saudi. Berbagai data ini menjadi penguat pentingnya pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, yang mana salah satu pilarnya bisa diwujudkan lewat pengembangan HEBITREN.
Jumlah anggota HEBITREN kini meningkat menjadi 56 pesantren, seiring bergabungnya 44 anggota baru dari 10 kabupaten dan 1 kota yang hadir dalam kegiatan ini. Hal ini mencerminkan komitmen bersama dalam membangun ekosistem ekonomi syariah yang inklusif. Dengan lebih dari 100 pesantren tersebar di seluruh wilayah Sulawesi Tengah, yang menaungi lebih dari 12.000 santri dan hampir 1.500 tenaga pendidik, potensi ekonomi syariah lokal sangat besar dan perlu dikelola secara terarah serta terintegrasi. HEBITREN hadir sebagai jembatan strategis untuk memfasilitasi potensi tersebut menuju transformasi dan kemandirian ekonomi pesantren yang berkelanjutan.