Dalam pidato pertamanya usai Pengucapan Sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia menuju swasembada pangan dan energi sebagai langkah utama guna menghadapi tantangan global yang makin kompleks. “Saya telah mencanangkan Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung dari sumber makanan dari luar,” tegas Presiden.

Kemudian, ketika memberi pembekalan kepada para menteri di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, belum lama ini, Presiden Prabowo pun mengemukan inisiatifnya segera merealisasikan hilirisasi potensi SDA. Dalam perencanaan Presiden, hilirisasi akan menyentuh 28 komoditas unggulan Indonesia. Rincian komoditas yang sempat dipublikasikan meliputi nikel, timah, tembaga, besi baja, emas perak, batu bara, aspal buton, dan minyak bumi. Sasaran hilirisasi lainnya meliputi gas bumi, kelapa, karet, getah pinus, udang, ikan TCT, rajungan, rumput laut, pasir silika, kobal, logam tanah jarang, kakao, pala, dan tilapia.

Dan, di sela-sela perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-17 Gerindra di Sentul Bogor, Presiden bahkan sudah memberi rincian bahwa hilirisasi bakal dimulai dengan pelaksanaan 15 megaproyek. “Hilirisasi akan kita wujudkan. Kita akan mulai tahun ini, minimal 15 megaproyek yang miliar-miliar dolar. Kita mulai tanpa kita minta-minta investasi dari luar negeri,” tegas Presiden. Jika sebagian dari semua target hilirisasi itu diumumkan kepada publik sebagai program awal Danantara, akan terbangun sentimen positif di pasar.