SULTENG RAYA-Ribuan penonton banjiri ritual arak-arakan 20 bentuk ogoh-ogoh di Kabupaten Parigi Moutong, Jumat (28/3/2025).

Sekira 2 kilometer ruas jalan Trans Sulawesi, Desa Tolai Induk dan Desa Tolai Barat, Kecamatan Torue, disesaki warga yang ingin menyaksikan ogoh-ogoh.

Ribuan penonton menyaksikan arak-arakan, datang ke tempat ritual, sejak pukul 13.00 Wita. Padahal arak-arakan dimulakan pukul 15.45 Wita, usai warga muslim menunaikan salat asar. Ini sebagai bentuk penghormatan dan toleransi yang selama ini telah dipraktikkan di Parigi Moutong sebagai daerah multireligi.

Ketua Pengempon Pura Purnasadha Tolai, I Ketut Karya, ogoh-ogoh yang jumlahnya 20, berasal dari 10 adat yang di pura terbesar kedua di Sulteng itu.

“Usai diarak, ogoh-ogohnya dibakar di pura kuburan, tepat pukul 18.00. Dimana menurut keyakinan umat Hindu, bahwa di momen itu, saat perpindahan waktu sore menuju senja, waktu yang tepat memusnahkan semua roh-roh jahat, ” urai Ketut Karya. MBH/MS