Ditambah lagi perjanjian rahasia dengan penjajah dan pendukungnya. Sebagaimana Indonesia yang jelas mayoritas negeri muslim tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa mengecam dan mengutuk perbuatan Israel dan ini sama sekali tidak menjadi solusi. Ini disebabkan adanya hubungan kedekatan antara Indonesia dan para pendukung penjajah. Sebut saja AS yang banyak menjalin kerjasama dengan Indonesia mulai dari kesepakatan kerja perdagangan, sektor penerbangan, pertahanan sampai pada investasi.
Sejak runtuhnya Khilafaah pada tahun 1924 negeri Muslim terkotak-kotak dan terpecah belah yang mengakibatkan kurangnya rasa persatuan dalam diri kaum Muslim sehingga tidak merasa bahwa umat adalah ibaratkan satu tubuh, jika satu bagian tubuh yang sakit maka semua akan merasa sakit. Kekuasaan pemerintah harus bertindak untuk mengakhiri penderitaan mereka, jika dunia Islam terus berdiam diri dan membiarkan hal ini terjadi maka Genosida ini akan terus berlanjut.
Kaum muslim harus bersatu mencabut entitas Zion*s kriminal sepenuhnya, membebaskan bumi dari kejahatannya, dan mengembalikan kegembiraan ke tanah Isra Nabi saw. setelah kesedihannya sebagaimana Allah berfirman dalam QS At-Taubah: 38, “Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu, ‘Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah’ kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.”
Ramadhan semestinya membuat umat makin bersemangat untuk mewujudkan kemuliaan umat dan persatuan hakiki di bawah naungan Islam. Sebagaimana umat butuh pelindung aqidah, umat butuh kepemimpinan yang kuat. Hanya Islam yang memiliki kepemimpinan yang tegas dan tanpa sekat. Karena Islam mengharamkan penganiayaan dan penyiksaan dan pembunuhan terhadap sesama makhluk. Islam menjamin kesejahteraan umat, Islam melindungi nyawa, jiwa dan harta umat. *