Jika selama 11 bulan setelah Ramadan ini, kita mempraktikan kebersihan jiwa sejak era baru di bulan Syawal ini sebagai hari yang fitrah, maka Manusia Muslim akan memberikan contoh yang baik dan mengedepankan akhlakul karimah dalam kesehariannya.

Allah Berfirman dalam Quran Surat Ar-Rum Ayat 30 yang berbunyi: “Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam sesuai) fitrah (dari) Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah (tersebut). Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Namun tidak semua yang beragama Islam bisa mendapatkan nilai-nilai dan esensi puasa itu, karena kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Sebagian dari kita ternyata belum mampu mengikis sifat Syaithaniyah dalam dirinya, seperti sifat berlebihan, mubazir, takabur, sombong, merasa paling dari yang lain, serta hal-hal yang tercela lainnya. Kita belum Ikhlas beribadah karena Allah SWT semata, tetapi masih ada terselip kepentingan duniawi yang bersifat Individu yang mengedepanalkan ego diri.

Maka itulah, jelang idul fitri ini, mari kita mencontohi yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW seperti memperbanyak baca takbir,  berhias dan memakai pakaian terbaik, makan sebelum pergi shalat Idul Fitri di lapangan atau Masjid, mendirikan shalat Idul Fitri secara berjamaah baik di lapangan maupun di masjid, dan mengunjungi rumah saudara, kerabat, sahabat serta sesama umat Muslim, serta memberi ucapan selamat. Taqobbalallahu minna wa minkum, Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian. Wallahu a’lam.***