Ketika menghadapi persoalan dan berbagai ujian dalam hidup, segeralah untuk introspeksi diri. “Flash back” ke belakang: mengidentifikasi kesalahan, khilaf, dan dosa-dosa apa saja yang pernah dilakukan, diingat satu-persatu, kemudian benar-benar memohon ampun kepada Allah SWT. Ambil air wudhu dan memperbanyak Sholat Sunat Taubat. Selanjutnya dengan pertolongan Allah, berikhtiarlah “menebus” satu-persatu kesalahan dan dosa yang pernah diperbuat, baik itu yang berhubungan dengan orang lain (habluminannas), maupun dosa kepada Allah (habluminallah).
Allah mengajarkan dalam Al-qur’an, salah satu metode yang dilakukan ketika menghadapi persolan yang sulit, buntu, marah-marah diluar kendali, kecewa, jengkel adalah mencontoh apa yang dilakukan oleh Nabi Yunus AS dan Nabi Adam AS, yaitu segera menyadari bahwa diri ini “dzalim”, hanya Allah SWT yang Maha Suci. Selanjutnya, berdoa dengan penuh penghayatan, benar-benar diresapi seperti yang dicontohkan oleh Nabi Yunus AS ketika berada di dalam perut ikan di dasar lautan, dan Nabi Adam AS ketika diusir dari surga.
Do’a Nabi Yunus AS:
لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang dzalim”
Do’a Nabi Adam AS:
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ