Membaca ayat al-Qur’an akan memberikan nilai positif bagi yang membacanya, demikian kepada yang mendengarkan secara seksama. Nilai positif dimaksud adalah “rahmat”. Bukankah rahmatnya Allah swt itu lebih luas dari murkanya? Rahmat Allah merupakan cinta kasih dan sayang yang tidak akan pernah berkurang.
Siapakah di antara manusia yang hidup tanpa rahmatnya Allah? Karena itu, Nabi Muhammad menyatakan: “Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku (H.R. Bukhari, No. 3194; H.R. Muslim, No. 2751). Salah satu cara mendapatkan rahmat Allah yang sangat luas itu dengan mendengarkan, merenungkan, menyimak bacaan-bacaan ayat demi ayat dari al-Qur’an. Kembali Rasulullah menyatakan seperti dikutip oleh Tim Penyusun al-Qur’an dan Tafsirnya: “Barangsiapa mendengarkan dengan sungguh-sungguh ayat dari al-Qur’an, dituliskan baginya kebaikan yang berlipat ganda dan barangsiapa membacanya adalah baginya cahaya pada hari Kiamat” (H.R. Bukhari).
Mendengarkan saja telah dicatatkan kebaikan oleh Allah dengan berlipat ganda dan bagi pembacanya bukan hanya kebaikan yang berlipat ganda akan tetapi cahaya di hari Kiamat nanti. Jika balasan ini dihubungkan dengan kemuliaan bulan Ramadhan, maka bisa jadi tak terhingga kebaikan-kebaikan serta pahala yang diberikan Allah SWT kepada pelakunya, sebagaimana dikatakan oleh Rasulullah bahwa “Puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan memberi balasan”. Termasuk balasan didalamnya yakni “membaca al-Qur’an”.
Oleh sebab itu, jadikanlah al-Qur’an sebagai bacaan setiap waktu karena dibalik bacaan tersimpan investasi amal masa depan yang tak terhingga dari Allah SWT. Jika membaca di luar bulan suci Ramadhan saja akan berlipat-lipat kebaikan, bagaimana pada bulan suci Ramadhan. Sebuah kerugian besar bagi yang tidak memanfaatkan sebaik mungkin bulan Ramadhan ini dengan memperbanyak membaca al-Qur’an. Masih banyak lagi sumber informasi dari Rasulullah tentang kemuliaan dan pahala yang diperoleh oleh orang-orang yang membaca al-Qur’an.
Semoga semakin banyak umat Islam yang tekun membaca al-Qur’an baik di bulan suci Ramadhan maupun di bulan lainnya dengan harapan limpahan rahmat Allah yang tak terhingga, sehingga semua itu akan menjadi investasi amal baik di dunia maupun di kemudian hari. Wallahul A’lam !