Allah SWT menegaskan: “Jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang apa (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad), buatlah satu surah yang semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar” (Q.S. al-Baqarah: 23). Katakanlah, “Sungguh, jika manusia dan jin berkumpul untuk mendatangkan yang serupa dengan Al-Qur’an ini, mereka tidak akan dapat mendatangkan yang serupa dengannya, sekalipun mereka membantu satu sama lainnya.” (Q.S. al-Isra’: 88).

Memang untaian kata dan kalimat al-Qur’an sangat mengagumkan bagi siapa pun yang mendengarkannya. Musthafa Mahmud seorang dokter, filusuf, dan penulis Mesir mengatakan bahwa “al-Qur’an itu tidak di tulis dalam bentuk sajak, namun bentuk prosanya begitu unik sehingga dapat ditemukan sebuah hukum arsitektonik lisan yang mengatur pola musik yang terkandung di dalamnya; tempo atau iramanya begitu jelas dan dikuatkan dengan kualitas huruf-huruf konsonan yang digunakan sang penyair (Allah swt).

Fazlur Rahman salah seorang pemikir kontemporer kelahiran Pakistan mengatakan bahwa al-Qur’an yang terdiri 114 surah, dimana surah-surah yang pendek sekalipun itu mengandung moment psikologis yang dalam dan kuat luar biasa serta memiliki sifat-sifat serta ledakan-ledakan vulkanis yang singkat tapi kuat.