Ibadah apapun yang dilakukan seorang hamba termasuk puasa di dalamnya, sebagai kesyukurannya atas segala nikmat yang Allah berikan kepada makhluk-Nya. Syukur juga menunjukkan hamba berbuat baik kepada Allah. Perbuatan baik hamba yang demikian itu sebagai bukti ketaatannya. Hanya orang yang menyadari kalau ketergantungannya terhadap nikmat Tuhanlah yang akan sungguh-sungguh menunaikan ibadah puasa itu.

Hanya orang yang tau dirinya lemah dan kehidupannya tergantung pada rahmat serta ridhanya Allah lah yang dengan penuh ketulusan dan keikhlasan untuk menunaikan ibadah puasa. Sebab itulah menurut Ahmad Farid, bahwa Allah swt selalu menyatukan syukur dengan iman.

“Allah tidak akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman. Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui (Q.S. al-Nisa: 147). Itulah mungkin sampai Nabi Muhammad saw menjelaskan seperti hadits di atas.