Ahmad Farid menjelaskan bahwa Cinta merupakan sebuah tingkatan yang menjadi arena perlombaan bagi orang-orang yang berlomba; cinta adalah nutrisi hati, suplemen jiwa, dan permata hati; cinta merupakan kehidupan sehingga siapa yang tidak memilikinya maka termasuk golongan orang-orang yang mati; cinta adalah kenikmatan barang siapa tidak memilikinya maka seluruh kehidupannya akan selalu diwarnai kesedihan dan penderitaan.
Dari sekian banyak untaian makna dibalik cinta; cinta yang paling bermanfaat dan luhur adalah cinta kepada Zat Pencipta yang menjadikan hati memiliki cinta terhadap yang diciptakan-Nya. Oleh sebab itu, tujuan utama cinta hanyalah semata-mata kepada Allah swt. Ibadah (termasuk puasa) seorang hamba seyogyanya berpuncak pada pencapaian rasa cinta terhadap sang Khaliqnya.