Ia menginstruksikan supaya belanja dinas dialihkan ke hal-hal yang berdampak langsung ke masyarakat seperti untuk penurunan angka kemiskinan dan stunting, termasuk percepatan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga penyintas bencana 2018 yang dilaporkan masih tersisa 78 unit.

Selain itu, untuk menyiasati pembangunan fisik sarana prasarana yang menelan anggaran besar, gubernur meminta supaya di-multiyears-kan, mengingat keterbatasan anggaran akibat kebijakan efisiensi.

“Telusuri kembali anggaran, kita tidak mau membuang uang untuk yang sifatnya sementara (pekerjaan tidak tuntas) tapi membuat (rakyat) sengsara,” pungkasnya.