SULTENG RAYA- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Bina Mulia Palu secara bertahap bertransformasi menuju institut yang diberi nama Institut Teknologi Garuda Indonesia.
Saat ini pihak Yayasan Pendidikan Bina Mulia Palu yang menaungi STMIK Bina Mulia Palu tengah mengajukan ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XVI kelayakan kampus itu menuju institut.
Menurut Ketua STMIK Bina Mulia Palu, Ir. Burhanuddin Andi Masse, S.Kom., M.Kom, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi kampus ini jika ingin naik status dari sekolah tinggi ke institut, diantaranya penambahan program studi dan pemenuhan SDM di program studi baru itu.
Saat ini kampus yang beralamat di Jalan Letjen Soeprapto No. 38, Kelurahan Besusu Tengah itu memiliki dua program studi yakni Teknik Informatika dan Sistem Informatika. “Karena syarat untuk menjadi institut itu minimal tiga program studi, maka harus menambah satu program studi lagi, agar dapat memenuhi syarat itu,”jelas Burhanuddin, Selasa (4/3/2025).
Program studi yang dimaksud Burhanuddin adalah Program Studi Manajemen Retail, program studi ini masih terbilang langka untuk wilayah Sulawesi Tengah, dengan harapan dengan dibukanya di kampus ini, keinginan generasi muda untuk mendapatkan pengetahuan tentang bisnis retail dapat terjawab di kampus yang beralamat di Jalan Letjen Soeprapto itu.
Selain membuka program studi baru, juga harus memenuhi kebutuhan tenaga dosen minimal lima magister ekonomi. “Secara bertahap kita akan penuhi satu persatu persyaratan itu,”sebutnya.
Lebih lanjut kata Burhanuddin, pihak Yayasan Pendidikan Bina Mulia Palu berupaya di usia 25 tahun kampus STMIK Bina Mulia Palu akan mengalami transformasi menjadi Intitut.
Dimana di usia 25 ini, kampus itu telah melahirkan ribuan alumni yang tersebar di berbagai daerah dan profesi, bahkan ada beberapa diantaranya telah menjadi lurah, camat, bahkan kepala daerah.
Saat ini, tepat di atas bangunan gedung kampus STMIK Bina Mulia Palu, terpampang Burung Garuda, lebar sayap 16 meter dengan berat hampir 1,3 ton, tampak mencolok saat melewati depan kampus di Jalan Letjen Soeprapto.
Menurut Burhanuddin, penempatan Burung Garuda di gedung kampus itu selain sebagai penanda jika kampus ini akan menjadi kampus Institut Teknologi Garuda Indonesia, juga sebagai upaya mengingatkan generasi muda simbol-simbol negara, dengan harapan itu akan membangkitkan jiwa nasionalisme. “Di sini juga setiap pagi akan memperdengarkan lagu Indonesia Raya maupun lagu Garuda Pancasila,”sebut Burhanuddin.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi kata Burhanuddin, kampus tidak hanya berkewajiban melahirkan intelektual muda Indonesia, namun juga berkewajiban secara moral untuk melahirkan generasi yang berjiwa nasionalis dan Pancasilais. “Itulah kenapa ada Burung Garuda kami pasang di atas gedung,”ujar Mantan Ketua APTISI Sulteng tiga periode ini. ENG