Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar dan kaya akan sumber daya alam, namun tidak sedikit sumber masalah didalamnya. Salah satu masalah yang paling mendasar yang dialami bangsa Indonesia hingga saat ini adalah terkait kualitas pendidikan yang belum merata.
Adanya ketimpangan pendidikan berbagai daerah, terutama antara perkotaan dan pedesaan, masih menjadi masalah serius yang perlu diatasi. Ketidakmerataan pendidikan ini memiliki dampak yang cukup serius. Terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan adanya ketimpangan pendidikan di Negeri ini. Faktor yang pertama yakni akses terhadap fasilitas di perkotaan pendidikannya lebih berkualitas dan sangat terbuka dibadingkan dengan wilayah terpecil dan daerah pedesaan. Sekolah-sekolah di kota besar sering kali dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai dan berbagai program pendukung yang meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, dibanyak daerah pedesaan dan wilayah terpencil, kondisi ini sangat berbeda. Banyak sekolah yang masih kekurangan fasilitas dasar seperti ruang kelas yang layak, buku pelajaran, dan fasilitas yang mendukung dalam proses pembelajaran. Hal ini menciptakan kesenjangan besar dalam kualitas pendidikan yang diterima oleh anak-anak Indonesia. Selain itu faktor permasalahan yang juga sering dihadapi adalah kurangnya tenaga pendidik yang berkualitas di wilayah terpencil dan daerah pedesaan. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan yaitu minimnya insentif bagi tenaga pendidik untuk bekerja di daerah pedesaan, minimnya kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan pengembangan profesional, serta kurangnya ketersediaan tenaga pendidik yang berkualitas di daerah tersebut. Sebagian besar guru di wilayah terpencil dan daerah pedesaan masih mengalami keterbatasan dalam kemampuan mengajar dan kurangnya akses untuk mengikuti pelatihan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan mereka.
Berikutnya adalah faktor ekonomi, faktor ini juga sangat berpengaruh besar terhadap pendidikan, karena faktor tersebut juga memainkan peran penting dalam ketidakmerataan pendidikan di Indonsesia. Banyak keluarga yang tidak mampu untuk menyekolahkan anak mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena keterbatasan biaya, meskipun pemerintah telah memberikan bantuan melalui program seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP). Sayangnya, bantuan ini sering kali tidak tepat sasaran dan juga tidak mencakupi kebutuhan yang lebih mendalam, seperti biaya transportasi atau akomodasi bagi pelajar yang tinggal jauh dari sekolah. Namun, masalah ketimpangan pendidikan yang ada di Indonesia adalah tanggung jawab bersama yang harus dihadapi terutama Masyarakat di daerah wilyah terpencil dan daerah pedesaan yang perlu mendorong untuk lebih memahami pentingnya pendidikan dan terlibat aktif dalam proses pembangunan pendidikan di daerah tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui program-program partisipasi masyarakat dalam pendidikan yang diadakan oleh pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat. Partisipasi masyarakat juga dapat membantu dalam meningkatkan motivasi dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.
Dalam konteks wilayah terpencil dan daerah pedesaan, partisipasi masyarakat dapat membantu mengatasi kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan dengan memberikan dukungan dan motivasi kepada siswa untuk belajar lebih giat lagi. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan dari pemerintah untuk mengatasi masalah ketimpangan pendidikan ini. Pemerintah perlu memastikan bahwa semua anak Indonesia, tanpa memandang latar belakang dan tempat tinggal mereka, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas. Selain itu, perlu juga adanya upaya yang lebih serius untuk meningkatkan kesejahteraan guru, terutama mereka yang bertugas di daerah terpencil, agar mereka lebih termotivasi untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak di wilayah terpencil dan daerah pedesaan. Saran terakhir buat pemerintah, “mungkin” ada baiknya prioritas pada aspek pendidikan dengan memberikan pendidikan gratis daripada makan gizi gratis (MBG). Bahwa keduanya penting, betul, namun perlu ada prioritas karena menurut penulis pendidikan adalah kunci utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih maju.
Penulis Mahasiswa UMY
Warga Palu