SULTENG RAYA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi dan Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tengah kembali melaksanakan Memorandum of Understanding (Mou) untuk kegiatan pasar murah demi membantu masyarakat kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar pangan di daerah itu menjelang bulan suci Ramadhan.

Kegiatan penandatanganan MoU dilakukan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sigi, Agus Munandar dan Pemimpin Wilayah (Pimwil) Bulog Kanwil Sulteng, Heriswan di kantor Bulog Kanwil Sulteng, Jalan Mohammad Yamin, Kota Palu, Selasa (18/2/2025).

Pimwil Bulog Kanwil Sulteng, Heriswan mengapresiasi MoU tersebut. Ia menilai, Pemkab Sigi terus bergerak cepat dalam memenuhi kebutuhan dasar pangan masyarakatnya, terutama menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN).

Ia berharap, pemerintah daerah (Pemda) lain di Sulteng mengikuti inisiatif tersebut sehingga masyarakat kurang mampu di daerah masing-masing dapat terbantu. Dan aksi itu juga dipandang sebagai upaya nyata menekan inflasi.

“Ini untuk kesekian kalinya dengan Kabupaten Sigi. Kita sudah lama bekerja sama, alhamdulillah tahun ini kita MoU lagi. Bulog selalu siap, kita berharap juga, kabupaten lainnya, kota maupun provinsi juga mengikuti inisiatif dari Kabupaten Sigi ini untuk membantu masyarakat,” kata Pimwil Heriswan. 

Sementara itu, Kadisperindag Sigi, Agus Munandar menjelaskan, skema penyaluran paket pangan pasar murah itu masih menggunakan pola yang sama yakni dikemas dalam bentuk paket, untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat penerima manfaat.

Lanjutnya, tahun ini, pihaknya menambah kuantitas paket dari yang sebelumnya 17.699 paket menjadi 18.552 paket dengan rincian komoditi yang diterima masyarakat yakni beras lima kilogram (kg), gula dua kg, dan minyak dua liter.

“Harga keseluruhan paket itu sebesar Rp90.000, tahun lalu kita melakukan subsidi sebesar Rp56.500, masyarakat membayar sisanya. Tapi tahun ini kita kurangi subsidinya, namun masih sesuai dengan regulasi SK Bupati yakni subsidi maksimal 40 persen,” kata Kadis Agus.

Ia mengatakan, penyaluran akan dilakukan mulai pada awal-awwal Ramadhan, dilakukan di 16 atau 17 titik, yang diprediksi akan selesai pada pertengahan Ramadhan jika asumsi satu hari menyelesaikan penyaluran pada satu titik.

Terkait dengan kebijakan efisiensi yang saat ini sedang digalakkan pemerintah, Agus menyatakan program ini tidak berkurang sedikitpun, karena berorientasi terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Alokasi masih sama yakni Rp2 miliar, yang dipilah jadi dua momen HBKN, pertama Ramadhan, dan kedua menjelang Nataru. Dananya bersumber dari dana insentif fiskal, tidak terpengaruh efisiensi anggaran, alhamdulillah karena ini untuk masyarakat sehingga tidak ada pengaruh,” katanya.

Ia juga menilai, program pasar murah yang sudah bertahun-tahun dilaksanakan dengan Bulog Sulteng tersebut cukup efektif untuk menekan permintaan di pasar yang berimplikasi instan pada penurunan harga beras.

“Dari pandangan kami, ini efektif. Apa yang kami lakukan ini cukup efektif ditandai dengan ada penurnan harga, permintaan di pasar menurun menyebabkan harga tertekan karena sebagian masyarakat belum membeli komoditi itu untuk sesaat,” tutupnya. RHT