SULTENG RAYA – Proyek rehabilitasi pabrik es di kompleks Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (KP) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) di Desa Petapa Kecamatan Parigi Tengah diduga di mark up. Pasalnya, hasil pekerjaan rehabilitasi bangunan pabrik es tersebut terlihat tidak sebanding dengan anggaran yang disiapkan.
Proyek rehabilitasi pabrik es itu dikerjakan oleh CV Graha Mulia Abadi dengan anggaran bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024 sebesar Rp785.908.200 (tujuh ratus delapan puluh lima juta sembilan ratus delapan ribu dua ratus rupiah).
Pantauan wartawan media ini, bangunan pabrik es itu hanya mengalami sedikit perubahan yakni pada pengecatan. Sedangkan atap seng yang sebagian sudah berkarat tidak diganti. Penambahan lainnya adalah pembuatan tempat tandon air. Sedangkan mesin yang digunakan untuk pembuatan es balok masih seperti sebelumnya tanpa ada penambahan peralatan pendukung.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas KP Parmout, Mohamad Nasir, Spi, MSi membenarkan jumlah anggaran proyek tersebut.
Menurutnya, berdasarkan juknis pengelolaan DAK, tidak dibenarkan adanya pembangunan bangunan baru maupun pembelian mesin baru.
“Ini juknis DAK tidak bisa bangun baru dan beli baru. Di Kementerian anggaran disediakan, yang penting bunyi rehab. Padahal kita sudah sampaikan ini sudah rusak, tapi di juknis tertulis rehab,”ujar Nasir di ruang kerjanya, Selasa (14/1/2025).
Lanjut Nasir, untuk mesin pembuatan es yang bisa dilakukan adalah melakukan penggantian komponen yang dianggap rusak yang menyebabkan mesin tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
“Misalnya penggantian kompresor, kondensor dan evaporator apabila mesin rusak berat dan tidak dapat diperbaiki. Jadi apabila mesin mengalami rusak berat, maka komponen tersebut harus diganti baru dengan biaya tidak melebihi bila mengganti mesin baru,”jelasanya.
Sayangnya Nasir tidak mengungkapkan komponen apa saja dari mesin pembuatan es tersebut yang diganti.
Selain itu Nasir tidak menyampaikan berapa jumlah anggaran yang diperuntukkan rehabilitasi bangunan dan pembelian komponen mesin. Nasir berkilah rincian anggaran yang dimaksud ada dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB).
Nasir juga enggan memperlihatkan RAB yang dimaksud. Dia berdalih RAB disimpan oleh Kepala Bidang yang membidangi proyek tersebut.
“RAB nya ada sama Ibu Kabid, beliau lagi di luar daerah,”kilahnya. AJI