SULTENG RAYA – District Governor (DG) Lions Club Intrnational (LCI) District 307-B2, Yudi Tjahjo Poernomo menanam pohon mangrove di bibir pantai Layana. Hal serupa juga diikuti Koordinator Daerah (KD), Dolof Tirayo, Presiden Lions Club (LC) Palu Maleo, L. Hotman Sihotang, Presiden LC Milenial, L. Petra, dan presiden LC lainnya yang ada di Palu.
Penanaman pohon mangrove itu berlangsung Rabu (15/1/2025) siang. Yudi Tjahyo dari Surabaya ke Palu bersama istri untuk bersilaturahmi dengan anggota LC yang ada di Palu.
Suasana penanaman pohon itu berlangsung santai. Di pinggir air laut yang mulai pasang, masing-masing asik menggali lubang lalu menanam pohon dengan penuh canda dan tawa. Tiupan angin laut menerpa menghangatkan tubuh.
Dalam rombongan Yudi yang ikut menanam pohon antara lain, Haryanti, bendahara, Anna Florentina, Ketua Wilayah 7, Hendrik Sie.
Sementara tuan rumah antara lain, Sekretaris LC Palu Maleo, Suryawati Hosari, Elma Ruauw, Charles Amin, Friska Amin, Willem Chandra, dan lainnya.
Sebelum penanaman pohon, diawali dengan penyerahan bantuan kursi taman di SMEC dan di Puskesmas Birobuli. Bantuan kursi di SMEC diterima penanggung jawab klinik, Abdul Qadir yang diserahkan Hotman Sihotang.
Sejak beberapa tahun lalu, pesisir pantai Layana memang sudah ditanami mangrove oleh para pegiat lingkungan. Di beberapa bagian sudah ada yang tumbuh subur. Sementara, tampak pula pohon-pohon yang baru mulai tumbuh.
Gubernur Lions Clubs Indonesia Distrik 307-B2, Yudi Thahyo mengatakan, penanaman mangrove di pantai itu adalah program nasional dalam rangka Hari Pelestarian Lapisan Ozon untuk melestarikan bibir pantai pesisir Layana.
“Penanaman mangrove sebagai upaya melestarikan pantai,” ujarnya. Sementara Dolof Tirayo berharap mangrove yang ditanam itu dapat tumbuh dan berkembang demi kehidupan ke depannya. “Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,” kata Dolof.
Ipang, Ketua Mangro Vers Kota Palu yang ikut mendampingi penanaman mangrove menjelaskan, sudah pernah beberapa lembaga yang ikut dating menanam pohon mangrove di tempat itu.
“Lembaga itu adalah Bank Indonesia, PT Bumi Karsa, dan pegiat lingkungan lainnya. Kali ini Lion Club ikut berpartisipasi untuk menanam pohon di sini,” kata anak muda yang sudah menguasai aneka jenis mangrove di Indonesia.“Sejak awal sampai sekarang sudah sebanyak 80.000 pohon mangrove di tanam di pesisir pantai Layana,” katanya.
Selesai penanaman pohon di laut, Ipang menjelaskan berbagai manfaat hutan mangrove. Dikatakan, hutan mangrove menjadi habitat bagi beberapa jenis makhluk hidup dan organisme. Maka ketika hutan mangrove hilang dan mengalami alih fungsi lahan, makhluk hidup dan organisme yang menghuninya pun turut terancam.
Bahkan, beberapa spesies seperti udang, ikan, juga kepiting banyak berkembang biak di kawasan hutan mangrove. “Sekarang sudah banyak kepiting namun masih kecil-kecil,” katanya.
Sebagian jenis burung-burung besar juga memanfaatkan hutan mangrove sebagai tempat bersarang seperti bangau tong tong.
Secara ekologis, mangrove mempunyai fungsi yang sangat penting dalam memainkan peranan sebagai mata rantai makanan di suatu perairan yang dapat menampung kehidupan berbagai jenis ikan, udang, dan moluska. Tidak hanya melengkapi pangan dan nutrisi bagi biota akuatik, manfaat hutan mangrove juga dapat menciptakan suasana iklim yang kondusif bagi kehidupan biota akuatik. Terlebih lagi, hutan mangrove bermanfaat memiliki kontribusi terhadap keseimbangan siklus biologi di suatu perairan.*ENG