SULTENG RAYA – Bupati Sigi Mohamad Irwan gerak cepat dalam merespon keluhan masyarakat terkait permasalahan akses pendidikan bagi sekolah dasar di daerah terpencil. Keluhan itu datang dari masyarakat Desa Lempelero, Dusun Wua, Kecamatan Kulawi Selatan.


Menurut laporan masyarakat, anak-anak di Dusun Wua harus berjalan kaki sejauh 3 sampai 5 kilometer menuju sekolah terdekat.
Mereka berangkat dari rumah pukul 07.00 pagi dan membutuhkan waktu hingga 3 jam untuk mencapai sekolah. Akibatnya, proses belajar mengajar seringkali hanya berlangsung selama 1 jam sebelum siswa harus pulang.


Terkait hal tersebut, Bupati Sigi Mohamad Irwan bersama Anggota DPRD Sigi Samr dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yakni Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sigi, Anwar dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Edy Dwi Saputro dan Camat Kulawi Selatan turun langsung meninjau ke Desa Lempelero, Dusun Wua, Ahad (22/12/2024).


Bupati Sigi Mohamad Irwan dalam kesempatan itu berjanji akan membangun fasilitas pendidikan di daerah itu.


Menurut Bupati Irwan, Kondisi seperti ini sangat tidak efektif untuk mendukung perkembangan pendidikan anak-anak.

“Pendidikan adalah hak dasar setiap anak, dan kami harus memastikan aksesnya terjamin tanpa hambatan seperti ini,”ungkap Bupati Irwan saat berdialog dengan warga setempat. Bupati dua periode itu pun menegaskan, Pemkab Sigi akan segera menyusun langkah strategis untuk mengatasi persoalan ini, termasuk kemungkinan membangun fasilitas pendidikan yang lebih dekat dengan Dusun Wua.
“Kita akan kaji secara teknis apa solusi terbaik untuk situasi ini. Pemerintah berkomitmen untuk memperjuangkan pendidikan yang layak bagi seluruh masyarakat Sigi, termasuk di wilayah terpencil seperti Dusun Wua,” tegas Bupati Irwan.


Mendengar hal tersebut, Masyarakat Dusun Wua menyambut baik perhatian dan langkah cepat Bupati Sigi dalam menangani persoalan ini. Mereka berharap adanya perbaikan yang segera agar anak-anak dapat memperoleh pendidikan yang layak tanpa harus mengorbankan waktu dan tenaga berlebihan.

Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Sigi untuk terus mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan memastikan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Kabupaten Sigi, termasuk di daerah-daerah yang sulit dijangkau. FRY