SULTENG RAYA- Rektor Universitas Tadulako (Untad) Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT meminta dukungan semua pihak, agar institusi yang dipimpinnya itu dapat berubah status ke Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
Hal tersebut diutarakan pada saat menyampaikan pesan almamaternya pada prosesi Wisuda Untad Periode 126 yang dilaksanakan di Auditorium Untad, Senin (14/10/2024).
Katanya dengan terakreditasi “Unggul” Universitas Tadulako, maka saatnya universitas tersebut bersiap untuk melangkah menjadi BTN-BH, sekalipun ini bukanlah langkah yang mudah, tetapi dengan segala potensi yang dimiliki Universitas Tadulako hal itu bisa dilakukan. “Mari kita bersama-sama membangun Universitas Tadulako menjadi perguruan tinggi negeri yang berbadan hukum,”sebutnya.
Persiapan menuju PTN BH katanya, telah dilakukan dengan cara pemetaan aset-aset Universitas Tadulako yang berpotensi menjadi Income Generating bagi Universitas Tadulako. “Kami mohon dukungan semua pihak, agar Universitas Tadulako mampu menjadi kampus dengan status PTN-BH,”ujarnya.
Dengan menjadi perguruan tinggi berbadan hukum, Universitas Tadulako akan memiliki badan hukum yang otonomi, pemerintah akan memberikan hak otonomi perguruan tinggi negeri agar lebih mandiri. Dengan hak otonomi yang dimaksud berkaitan dengan kemandirian dalam tatakelola Institusi Perguruan Tinggi.
Saat ini kata Prof Amar, Universitas Tadulako akan terus berinovasi, menjadi institusi yang lebih baik dan maju dengan meningkatkan competency based learning melakukan perubahan sifat pada fakultas, merampingkan organisasi dan meningkatkan fungsional setiap unit institusi.
Juga mengembangkan tren pendidikan e-learning, video streaming serta mencari sumber-sumber pendanaan kampus selain dari UKT. Sehingga tidak berfokus pada satu pendanaan saja.
Universitas Tadulako juga katanya mengadaptasi kurikulum yang mendukung perbaikan kualitas lulusannya, seperti kurikulum MBKM. Sarana pembelajaran juga terus dikembangkan serta mengembangkan digital teks book dan smart class yang bisa diakses oleh civitas akademika Untad.
Saat ini sebutnya, sedang dibangun satu pilot project smart class yang diharapkan diikuti dengan pembangunan smart class di semua fakultas yang ada di Universitas Tadulako. “Insyah Allah di 2024, kita mendapatkan satu smart class, di tahun 2025 nanti kita dijanjikan paling tidak tiga smart class yang akan dipasangkan di berbagai fakultas,”sebutnya.
Prof Amar melanjutkan, munculnya teknologi digital baru secara konstan akan menjadi tantangan bagi institusi, karena berpotensi merubah struktur pendidikan. Perubahan budaya dapat mempengaruhi jenis pendidikan yang diberikan institusi.
“Untuk itu kami memohon dukungan dari semua pihak untuk tetap membangun kerjasama dalam rangka menciptakan sistem pendidikan tinggi yang lebih maju dan berkelanjutan di Universitas Tadulako demi menghasilkan lulusan yang berkualitas,”harapnya. ENG