SULTENG RAYA – Sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat utamanya di lingkar kawasan industri, melalui program CSR-nya, PT IMIP memberikan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma kepada warga sekitar.
Program ini telah dilakukan jauh sebelum Kawasan Industri IMIP diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada tahun 2015 dulu. Saat itu, diprakarsai oleh PT Bintang Delapan Mineral (BDM), founding fathers dari PT IMIP. Klinik Utama Permata Indah (KUPI) bertindak sebagai pengelola klinik PT IMIP.
“Setiap harinya, jumlah warga yang datang ke fasilitas layanan Kesehatan yang dimiliki IMIP, mencapai ratusan orang,” Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan, Sabtu (28/9/2024).
Menurut Dedy, berdasarkan data yang dihimpun dari Klinik IMIP dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini, sejak 2021 hingga 2023, jumlah masyarakat yang telah menggunakan fasilitas kesehatan gratis di Klinik IMIP, mencapai 20.343 pasien, yakni tahun 2021 sebanyak 6.211 pasien, tahun 2022 sebanyak 7.136 orang dan tahun 2023 sebanyak 7.029 orang.
Selain membuka layanan Kesehatan gratis di Klinik IMIP, IMIP juga membentuk klinik desa dengan beberapa titik pelayanan untuk memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan. Program klinik desa sudah berjalan sejak November 2023 lalu. Selain memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, juga agar dapat mendeteksi dan mengetahui kondisi kesehatan masyarakat yang bisa ditangani sedini mungkin.
Dalam meningkatkan taraf hidup sehat masyarakat Morowali secara utuh, dan untuk menunjang dua fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh perusahaan, saat ini Bahodopi telah memiliki Rumah Sakit Tipe D Pratama Bahodopi. Rumah sakit ini dibangun oleh PT IMIP sebagai wujud komitmen perusahaan pada sektor kesehatan khususnya di Morowali. Pengelolaan rumah sakit ini, diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kabupaten Morowali pada akhir Januari 2024. *WAN