SULTENG RAYA – Dalam upaya memperkuat wawasan kebangsaan dan mendorong integrasi sosial, Densus 88 Antiteror bersama Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) dan stakeholder terkait menggelar konsolidasi bagi eks anggota Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Palu dan sekitarnya.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Maulid Nabi Muhammad SAW ini dilaksanakan pada Ahad (8/9/2024) di Masjid Khusnayain Silae, Palu. Dengan mengangkat tema “Merajut Ukhuwah Islamiyah dalam Bingkai NKRI” menjadi fokus utama dalam acara yang dihadiri sekira 70 orang eks anggota JI Palu beserta keluarga mereka.
Para peserta berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah, termasuk Kota Palu, Kabupaten Donggala, Napu, Poso, Parigi Moutong, bahkan hingga Sulawesi Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk meneguhkan kembali komitmen eks anggota JI terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang telah mereka ikrarkan pada 9 Agustus 2024 lalu.
Melalui berbagai materi yang disampaikan, para peserta diharapkan dapat memahami pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman.
Dalam tausiyahnya, Dr. Abd Gani Jumat, M.Ag selaku Ketua PW IKA PMII Sulteng, memaparkan relevansi Piagam Madinah dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Ia menjelaskan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam kedua dokumen tersebut sejalan dan dapat menjadi landasan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis.
“Pancasila dan UUD 1945 tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Para ulama besar di Indonesia telah mengakui hal ini. Kita harus bersatu padu membangun negara ini berdasarkan nilai-nilai luhur yang kita miliki,” tegas Dr. Abd Gani.
Sementara, Kompol Sugiyono, perwakilan dari Satgaswil Sulteng Densus 88, mengajak para peserta untuk mengambil teladan dari Rasulullah SAW dalam membangun bangsa. Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta menghindari perpecahan.
“Eks anggota JI harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Kita harus bersama-sama membangun negara ini menjadi negara yang maju dan sejahtera,” ujar Kompol Sugiyono.
Kompol Sugiyono juga mengimbau, kepada para Eks anggota JI untuk tidak memaksakan kehendak. Namun, harus berpikir untuk kemaslahatan orang banyak karena warga negara Indonesia bersifat kompleks dengan berbagai macam agama, suku dan budaya yang berbeda-beda.
“Mari kita berpikir untuk kemaslahatan orang banyak karena warga negara Indonesia bersifat kompleks dengan berbagai macam agama, suku dan budaya yang berbeda-beda,” terangnya.
Kegiatan konsolidasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para eks anggota Jamaah Islamiyah (JI) dan masyarakat sekitar. Dengan memperkuat pemahaman tentang wawasan kebangsaan dan nilai-nilai keagamaan, diharapkan mereka dapat hidup berdampingan secara harmonis dan berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa.*/YAT