SULTENG RAYA — Sebanyak sembilan anggota Lembaga Riset Mahasiswa Kehutanan (SETMA) Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako (Untad) menorehkan prestasi membanggakan.

Kesembilan mahasiswa itu berhasil lulus yudisium sebelum empat tahun, bahkan enam mahasiswa diantaranya lulus dengan predikat pujian atau cumlaude.

Prestasi tersebut mereka dapat usai penerbitan artikel ilmiah (jurnal, red) yang terakreditasi SINTA 3, dan dinyatakan lulus menyandang gelar sarjana kehutanan tanpa menyusun skripsi sebagaimana mestinya.

Hal itu membuktikan, keterlibatan mahasiswa dalam berlembaga bukan jadi penghalang penyelesaian studi cepat. Meskipun terlibat aktif dalam kegiatan riset di SETMA, mereka berhasil menyelesaikan skripsi dalam waktu singkat, hanya 3,8 tahun melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang difasilitasi UPMBKM Fakultas Kehutanan Untad.

Adapun para anggota SETMA yang berhasil menyusun artikel ilmiah itu yakni; Amir A. Lareke, Amati Eltriman Hulu, Nurul Istiqamah, Ladiva, Silma Angriyani, Diana Sirenden, Debora Mangela, Wiranti R. Bakri, dan Diah Natsya AP.

Masing-masing berhasil menyelesaikan penelitian dan mereka publikasi artikel ilmiah SINTA 3 untuk syarat kelulusan dengan topik penelitian beragam, mulai dari tingkat aksesibilitas masyarakat dalam kawasan hutan hingga pemanfaatan dan nilai ekonomi hasil hutan bukan kayu.

“Kami menulis artikel jurnal dan berhasil di publikasi di-jurnal nasional terakreditasi SINTA 3 pada Semester 8,” tutur salah seorang anggota SETMA penerima predikat itu, Amir, dalam keterangan tertulis yang diterima Sulteng Raya, Kamis (11/7/2024).

Pasca-artikel dapat dipublikasikan, mereka langsung mengajukan penyetaraan skripsi, sehingga tak perlu mengikuti sidang proposal, seminar hasil dan rangkaian prosedur skripsi reguler.

“Kami sangat bersyukur atas keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi dengan waktu singkat melalui jalur MBKM. Ini merupakan pengalaman yang luar biasa dan kami berterima kasih atas dukungan dari dosen pembimbing, Dosen pembina SETMA, UPMBKM Fakultas Kehutanan UNTAD dan rekan-rekan di SETMA,” ungkap Amir, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum SETMA.

Terpisah, Dosen Pembina SETMA, Dr. Ir. Bau Toknok, SP.,MP, mengatakan, prestasi itu menjadi langkah awal bagi SETMA untuk terus berkarya melalui penelitian yang dapat di publikasikan di jurnal terakreditasi SINTA.

“Kami berharap prestasi seperti ini dapat terus dikembangkan dan dipertahankan sehingga kualitas penelitian anggota SETMA terus meningkat dan dapat di akui di jurnal nasional bahkan jurnal internasional bereputasi scopus,” katanya.

Menurutnya, keberhasilan mereka juga menunjukkan pentingnya kolaborasi dan dukungan antar sesama mahasiswa. Melalui diskusi dan pertukaran gagasan di dalam SETMA, mereka dapat saling memberikan inspirasi dan dukungan sehingga proses penelitian dan penulisan artikel jurnal menjadi lebih lancar.

“Sembilan anggota SETMA Fahutan Untad itu tidak hanya menjadi kebanggaan bagi mereka sendiri, tetapi juga bagi Fakultas Kehutanan dan pihak universitas. Mereka kini siap melangkah ke tahap berikutnya dalam perjalanan akademik dan profesional mereka dengan penuh semangat dan optimisme,” tutup Bau Toknok.*/RHT