SULTENG RAYA – Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido, didampingi sejumlah pejabat menerima kunjungan Sekretaris Kota (Sekkot) Palopo, Firmanza DP beserta rombongan, di ruang rapat Bantaya Kantor Wali Kota Palu, Senin (5/2/2024).

Kunjungan tersebut dalam rangka silaturrahim sekaligus studi banding Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo ke Pemkot Palu, terkait sinergitas OPD dalam program ‘Membangun Kelurahan Tematik’.

Wawali Reny, menjelaskan, sejak dirinya menjabat bersama Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, Pemkot Palu memiliki 53 program kerja prioritas.

Walaupun program kerja tersebut belum terlaksana 100 dikarenakan APBD tidak terlalu besar, kata dia, Pemkot Palu terus berusaha berbenah diri apalagi pascabencana 2018 silam.

“Kalau bisa dibilang, usai musibah diberi nikmat. Walaupun kita terkena bencana, alhamdulilah kita diberikan nikmat yang lebih dari Allah SWT, sehingga kami bisa lebih bangkit lagi,” ungkap Wawali Reny.

Pada kesempatan itu, Wawali Reny memaparkan sejumlah program tematik kelurahan di Kota Palu. Wawali Reny juga memperkenalkan potensi anggur di Kota Palu yang sempat mendapat apresiasi dari Kementerian Pertanian RI.

Bahkan, kata dia, Menteri Pertanian RI sempat mengunjungi langsung kebun anggur di Kota Palu.

“Sebenarnya Kota Palu sama saja dengan di Kota Palopo. Hanya Beti atau beda-beda tipis. Namanya juga kota. Saya yakin Kota Palopo juga punya potensi-potensi yang jauh lebih besar dari Kota Palu,” ucapnya.

Sementara itu, Sekkot Palopo, Firmanza, mengaku kagum dengan perkembangan Kota Palu, meski 2018 lalu dilanda bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi, tetapi sekarang mampu bangkit dan perkembangannya luar biasa.

“Kota ini luar biasa, yang dulu luluh lantak hancur-hancuran, sekarang mampu bangkit dan luar biasa perkembangannya. Terutama taman-tamannya, kebersihannya, kemudian ada di sini kelurahan-kelurahan tematik,” ungkap Sekkot Firmanza.

Ia mengatakan, kunjungannya bersama jajaran ke Kota Palu merupakan perintah Pj Wali Kota Palopo, Asrul Sani, dalam rangka mengunjungi sejumlah daerah guna mengambil ilmu.

Diharapkan dari ilmu diperoleh tersebut, Pemkot Palopo bisa melakukan ‘ATM’ atau Amati Tiru dan Modifikasi untuk diimplementasikan di Kota Palopo.

“Meskipun tadi dibilang kita ini beda-beda tipis, tapi kami masih mempunyai keterbatasan. Jadi ini semata-mata bertujuan bagaimana memberikan manfaat kepada masyarakat. Moga-moga ada yang bisa kami bawa pulang,” ucapnya.HGA