SULTENG RAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Palu bersama sejumlah NGO membentuk Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di lingkungan sekolah Kota Palu.

Pembentukan tersebut dirangkaikan dalam kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) berkaitan Konvensi Hak Anak (KHA) dan Sekolah Ramah Anak (SRA) bagi pendidik dan tenaga pendidik di lingkungan sekolah Kota Palu di ruang pertemuan BPMP Sulteng, Rabu (13/12/2023).

Pada kegiatan dilaksanakan dua hari, yakni Rabu-Kamis (13-14/12/2023) itu, Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido, menyatakan, Bimtek diselenggarakan kali ini sebagai salah satu komitmen Pemkot Palu untuk mewujudkan Palu Ramah Anak.

“Mewujudkan kota yang ramah anak itu tidak segampang seperti membalikkan telapak tangan. Harus kita berikan bimbingan seperti apa. Saya berharap dengan pelatihan ini, semua peserta mendapatkan ilmu-ilmu baru atau refreshing dari ilmu yang sudah ada, dan bisa dimanfaatkan di lapangan,” ungkap Wawali Reny.

Ia menyatakan, dirinya bersama Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, sangat menginginkan Kota Palu menjadi kota ramah anak. Apalagi, kata dia, Kota Palu sebagai ibu kota provinsi, sangat kompleks permasalahan di dalamnya.

“Ada yang ASN dengan kesibukannya, tidak sempat mengurus anak bahkan ada juga yang pergi pagi dan pulang sore. Kita tidak boleh melupakan anak-anak kita, mulai kita berikan bimbingan baik di rumah ataupun di sekolah. Saya tidak mau Kota Palu, kedepan anak-anaknya tidak bagus,” katanya.

Begitupun halnya, kata dia, terkait dengan pelecehan seksual, ia menekankan harus dicegah sedini mungkin. Karena ketika orangtua salah mendidik anak-anak, maka anak-anak itupun memiliki karakter tidak bagus.

“Saya berharap dengan pelatihan ini, mohon para narasumber memberikan masukkan dan mendiskusikan seperti apa kedepan, bagaimana ramah anak yang ada di Kota Palu,” harapnya.HGA