RAYA- Rektor Universitas Tadulako () telah melantik dua pejabat baru di lingkungan kampus itu, masing-masing Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama, dan Biro Keuangan dan Umum.

Pelatikan itu dilangsungkan di ruang kerja Rektor, Rabu (13/12/2023) dihadiri hampir semua pejabat yang ada di lingkungan Universitas Tadulako.

Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama kini dijabat oleh Drs. Sumsumarlin, M.Si menggantikan Sri Sugiartyningsih, SE., M.Si.  Sementara Kepala Biro Keuangan dan Umum kini dijabat oleh Sri Sugiartyningsih, SE., M.Si menggantikan Drs. H. Syukran, M.Si yang telah memasuki masa pensiun pada tanggal 1 Desember 2023.

Rektor Universitas Tadulako, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT mengucapkan terimakasih atas pengabdian yang telah dilakukan oleh pejabat sebelumnya, sekaligus mengucapkan selamat kepada kedua pejabat baru yang telah dilantik tersebut. 

Katanya, pelantikan kedua pejabat tersebut merupakan momentum penting bagi kampus yang dipimpinnya itu, dimana kepala biro tersebut merupakan ujung tombak pelaksanaan administrasi yang ada di kampus. Mengingat para dosen yang diberi tugas tambahan selain sifatnya hanya sementara, juga belum tentu semuanya memahami tentang hal-hal yang terkait aturan hukum, aturan keuangan, dan lain sebagainya.

“Di sinilah letak strategis jabatan yang diemban oleh para Kepala Biro itu. Harus memahami aturan-aturan tersebut, pimpinan selalu mendisposisi ke bawah ke warek, dari warek pun turun sampai ke kepala biro, dan nilai strategisnya itu ada di kepala biro, karena mereka betul-betul memahami sistem aturan tersebut,”jelas .

Untuk itu, Ia sangat berharap kedua Kepala Biro itu dapat memberikan nyata dalam hal membantu kerja-kerja administrasi di kampus tersebut.

Terlebih dengan hadirnya Biro Perencanaan dan Kerjasama yang merupakan biro baru di kampus ini sebagaimana tuntutan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) baru, dinilai sebagai biro yang sangat strategis.  Dimana akan mengatur semua sistem perencanaan yang ada di Universitas Tadulako, dan yang paling penting bagaimana mengkonekan antara perencanaan dengan sistem keuangan yang ada di kampus itu.

Karena inilah katanya yang menjadi salah satu kelemahan yang dimiliki kampus ini, belum adanya konektifitas antara perencanaan dan sistem keuangan yang ada, akibatnya serapan anggaran terbilang masih minim.

“Mengkonekan antara perencanaan dengan sistem keuangan yang ada, di sini sangat penting menghadapi tahun anggaran 2024 kedepan, bagaimana mensingronkan. Jangan sampai seperti di tahun 2023 alokasi penyerapan anggaran kita masih di posisi 70 persen lebih, itu terjadi karena memang perencanaan kita selama ini lebih banyak paste, karena waktunya mepet dan sebagainya,”pesan Prof Amar. ENG