RAYA – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama () Sulaawesi Tengah, Ulyas Taha, berpesan kepada para dai, khususnya yang tergabung dalam Majelis Dai Kebangsaan (MDK) agar dalam menyampaikan pesan-pesan agama, pesan-pesan pembangunan melalui bahasa agama damai menyejukkan, moderat dan penuh toleransi.

“Para dai diharapkan menjadi ujung tombak Kemenag dalam menyampaikan pesan-pesan agama, pesan-pesan pembangunan melalui bahasa agama damai menyejukkan, moderat dan penuh toleransi. Semoga dikukuhkannya MDK menambah frekuensi dakwah di Sulawesi Tengah bernuansa kebangsaan, mengedepankan moderasi beragama,” pesan Kakanwil Ulyas, saat menghadiri pengukuhan Pengukuhan MDK oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam), Kamaruddin Amin, Jumat  (24/11/2023). 

Ia menerangkan, MDK merupakan sebuah lembaga yang bisa memperkuat misi pemerintah daerah, khususnya Sulteng yang sedang giat melakukan pembangunan, bahkan PAD sulteng semakin meningkat. Sulteng bisa menumbuhkan rasa toleransi dan kehidupan yang harmoni.

“Harapan kami MDK juga mendapat dukungan Pemda dalam kegiatan MDK, sehingga bersama-sama turut mewujudkan Masyarakat Sulteng yang harmoni,” katanya.

Selain MDK,  kata dia, telah dikukuhkan pada Agustus lalu, Badan Kesejahteraan (BKM). BKM Fokus membangun masjid yang ramah terhadap Jemaah, dari sisi kebersihan, estetik, fisik dan non fisik. 

“Keberadaan BKM yang merupakan organisasi kemasjidan di-SK-kan Kemenag. Diharapkan BKM dan DMI (Dewan Masjid ) bisa sejalan, bisa berkolaborasi membangun masjid yang lebih baik,” ucapnya. 

Senada, Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, mengatakan, dalam mengurus agama perlu ada sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah tidak mungkin bisa sukses meningkatkan kualitas kehidupan berama tanpa partisipasi masyarakat, perlu ada kolaborasi dan sinergi. 

“Indonesia harus bangga sebagai bangsa yang antara agama dan masyarakatnya sanagt kuat, tingkat keterlibatan masyarakat menjadi infrastruktur yang kokoh dan kuat. Berbeda dengan negara berkembang ataupun di timur tengah,” katanya. 

“Tujuan utamanya, kita sama-sama kita ingin menjadikan agama ini sebagai instrument, wasilah, sarana yang akan berkontribusi terhadap pembangunan,” imbuhnya. 

Menurut Kamaruddin, Agama tidak hanya berkaitan dengan moralitas, integritas, akhlak, urusan akhirat, urusan metafisik agama, tapi juga berkaitan bahkan berkontribusi langsung dengan kehidupan di dunia ini.

“Pembanguan bersentuhan dengan isu , sehingga agama tidak boleh disimpan di ruang privat, agama tidak bisa hanya urusan domestic, apalagi tidak terlibat di ruang publik,” jelasnya.

Ia mengajak agar para agamawan dapat membawa Agama Islam semakin berkualitas bermutu, dalam kontribusinya pada kehidupan sehari-hari, dan meningkatkan kualitas kehidupa beragama, berbangsa dan bernegara.

“Sebagai pengurus MDK kita ingjn hidup kita berkualitas, bermutu. Manusia yang paling berkualitas, yang paling bermanfaat, dan yang banyak berkontribusi. Sebagai agamawan, aktivis agama, pejabat Kemenag harus tercurahkan secerdas mungkin, terimplementasikan seefekif mungkin, umat beragama merasa bahwa agama itu penting dalam kehidupan kita,” jelasnya. 

Pengukuhan Pengurus Wilayah MDK Sulteng Periode 2023-2026 itu, dirangkaikan dengan Rapat kerja Wilayah Badan Kesejahteraan Masjid Provinsi Sulawesi Tengah.HGA