SULTENG RAYA – Digitalisasi menjadi kunci bagi sektor jasa keuangan, termasuk asuransi, untuk mendorong bisnis dan pelayanan di era digital.

Hal tersebut dirasakan pula oleh PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life, perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan anak BUMN yang fokus pada pengembangan digital sejak didirikan pada Oktober 2020 lalu.

Corporate Secretary IFG Life, Gatot Haryadi, mengatakan dalam perjalanan perseroan yang sudah berusia 3 tahun ini, digitalisasi di IFG Life telah mendukung perkembangan bisnis dan pelayanan yang berfokus pada kosumen atau customer centric.

Dia menyebutkan bahwa perusahaan membangun transformasi digital untuk keseluruhan aspek operasional yang dilakukan, mulai dari sisi internal perusahaan hingga sisi penjualan dan pelayanan kepada konsumen.

“Kami bangun transformasi digital bukan sekedar untuk sisi penjualan, melainkan dalam operasional bisnis, pelayanan, serta penyesuaian desain produk dengan kebutuhan konsumen. Semua dalam rangka membangun pola pikir customer centric. Cara kita melakukan bisnis, cara kita mewujudkan transparasi, cara kita melayani nasabah, mungkin tidak seperti perusahaan asuransi pada umumnya, karena kita fokus utamanya ke customer centric,” paparnya, Rabu (22/11/2023).

Jika perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan pada umumnya banyak memakan biaya di distribusi sehingga fokus pada mengkreasikan produk untuk dapat dijual lagi dan lagi, IFG Life justru fokus pada digital sehingga dapat mendesain produk yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Dia mencontohkan produk IFG LifeSAVER yang dibangun berdasarkan pola pikir customer centric. Dengan berfokus pada nasabah, IFG Life mengembangkan LifeSAVER yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat terhadap produk asuransi yang terjangkau untuk melindungi aktivitas sehari-hari mereka, baik dalam menjalankan hobi mereka berolahraga maupun bertamasya.

Seluruh produk asuransi jiwa dan kesehatan yang disediakan oleh IFG Life pun dapat diakses oleh nasabah, baik nasabah ritel maupun kumpulan, melalui platform yang disediakan perseroan. Nasabah juga dapat melakukan klaim secara cepat dan mudah karena didukung oleh sistem digital yang handal yang terintegrasi dengan sejumlah fasilitas kesehatan rekanan perusahaan.

“Orientasinya, saat di rumah sakit atau di klinik kesehatan, bisa langsung ditindak karena sudah memiliki proteksi dari IFG Life, tidak perlu menunggu sampai berjam-jam hanya untuk konfirmasi,” katanya.

Dia pun menegaskan bahwa IFG Life lahir dari amanat untuk memulihkan kepercayaan terhadap industri asuransi jiwa nasional dan oleh karenanya transparansi menjadi sangat penting. Adapun, IFG Life sendiri sejak proses kelahirannya telah menjejakkan fondasi pada digitalisasi untuk pengembangan bisnis dan pelayanan kepada nasabah.

Perseroan berharap, upaya tersebut dapat mewujudkan pendekatan produk proteksi yang transparan dan kredibel, serta turut memperkuat lagi kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi di Tanah Air.

“Saat ini, pemanfaatan teknologi telah terealisasi untuk beberapa aspek bisnis, seperti operasional, pelayanan, hingga pemasaran, juga mencakup transformasi kultural bagi para sumber daya manusia (SDM),” tuturnya. RHT