RAYA – Wakil Wali , dr Reny A Lamadjido, mengajak semua pihak untuk berkomitmen dalam rangka mewujudkan anak di daerah itu bebas .

“Saya mengajak  semua pihak untuk berkomitmen dalam upaya ini. Mari bersamasama memastikan bahwa setiap anak di kota tumbuh dengan sehat, cerdas, dan kuat. Kita tidak boleh meninggalkan satu pun anak di belakang,” kata Wawali Reny saat menghadiri sekaligus membuka acara Audit Kasus Stunting Tingkat Kota Palu diinisiasi BKKBN Sulteng dan P2KB Kota Palu di ruang rapat Bappeda Kota Palu, Selasa (26/9/2023).

Kegiatan tersebut berkaitan dengan eksklusif kolaboratif tentang pencegahan dan penanganan stunting di Kota Palu.

Wawali Reny merasa bangga dan terhormat dapat hadir dalam acara family Session eksklusif kolaboratif tersebut, yang fokus pada upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kota Palu.

“Acara ini adalah wujud komitmen kita semua dalam menjaga masa depan generasi muda kita dan menciptakan kota palu yang lebih sehat dan kuat. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk mengorganisir acara ini, termasuk para ahli, tenaga kesehatan, dan pemerintah daerah,” ucapnya.

Kerja sama erat antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta, kata dia, merupakan Kunci mengatasi masalah stunting yang telah menghantui Kota Palu.

Menurutnya, stunting adalah masalah serius yang dapat memengaruhi perkembangan anak-anak dan kualitas hidup mereka di masa depan. Oleh karena itu, kata dia, penting secara bersama-sama mencari solusi efektif mengatasi masalah tersebut.

“FDS eksklusif kolaboratif seperti ini adalah salah satu langkah awal yang baik, karena kita dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide dalam upaya kita untuk memerangi stunting,” tuturnya.

Sebagai tambahan, berdasarkan Survei Status Gizi (SSGI) 2023, angka prevalensi stunting Kota Palu 24,7 persen dari tahun sebelumnya 23,9 persen atau meningkat 0,8 persen. 

Lalu e-PPBGM, prevalensi stunting di daerah itu turun sekitar 1,8 persen dari 7,85 menjadi 6,19 dari 90 persen hasil penilaian terhadap balita, ibu hamil, dan komponen lainnya. 

Data e-PPBGM juga menunjukkan, 22.400 lebih balita di Kota Palu, 1.221 balita diantaranya terkena stunting . HGA