SULTENG RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah mencatat, inflasi tahun kalender di dua kota perhitungan indeks harga konsumen (IHK) di Kota Palu dan Luwuk mencapai 1,92 persen.
“Sedangkan Pada Agustus 2023 inflasi gabungan 0,18 persen, serta inflasi tahun ke tahun dari Agustus 2022 hingga Agustus 2023 sebesar 2,83 persen,” kata Kepala BPS Sulteng, Simon Sapary, dalam konferensi pers data strategis bulanan BPS secara virtual, Jumat (1/9/2023).
Simon menjabarkan, dari dua kota IHK, Kota Palu tercatat mengalami inflasi sebesar 0,13 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 1,36 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,40 persen. Sementara Kota Luwuk pada bulan ini mengalami inflasi sebesar 0,36 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 4,24 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 4,58 persen.
Kata dia, untuk inflasi Agustus 2023, banyak dipengaruhi oleh naiknya indeks harga pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,46 persen, diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,29 persen. Sementara kelompok lain dibawah angka tersebut.
“Sementara andil negatif yakni penurunan indeks harga terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0,64 persen dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok pendidikan dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan relatif tidak mengalami perubahan indeks harga,” tuturnya.
Dari 90 kota pantauan IHK nasional, tercatat 44 kota mengalami inflasi dan 46 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,55 persen dan terendah di Kota DKI Jakarta, Purwokerto, dan Mataram sebesar 0,01 persen. Kota Waingapu mengalami deflasi tertinggi sebesar 1,20 persen, sementara Kota Sukabumi dan Bandung mengalami deflasi terendah sebesar 0,02 persen. Kota Palu menempati urutan ke-18 inflasi di tingkat nasional dan urutan ke-8 di kawasan Sulampua, sementara Kota Luwuk menempati urutan ke-6 inflasi di tingkat nasional dan urutan ke-5 di kawasan Sulampua. RHT