SULTENG RAYA – Perusahaan smelter nikel, PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) berkolaborasi dengan PT Stardust Estate Investment (SEI) dalam menyelenggarakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) di bidang kesehatan dengan fokus pada meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kesehatan, terutama dalam edukasi dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM).
Head of Corporate Communication GNI, Mellysa Tanoyo menegaskan bahwa kerja sama antara PT GNI dan PT SEI merupakan bukti nyata bahwa perusahaan tak hanya ingin ikut serta dalam membangun sektor ekonomi, sosial, dan infrastruktur di sekitarnya, tetapi juga berkeinginan untuk berbagi manfaat dan pengetahuan dalam ranah kesehatan.
“Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa PT GNI dan PT SEI memiliki perhatian besar terhadap pembangunan masyarakat yang berkelanjutan, dimulai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kesehatan, terutama melalui edukasi dan pengendalian PTM,” ungkap Mellysa.
Kegiatan yang diadakan meliputi pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi penduduk desa di sekitar wilayah industri, yaitu Desa Bunta, Desa Bungintimbe, dan Desa Tanauge. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 21, 24, dan 26 Agustus 2023 di balai pertemuan atau gedung sekolah masing-masing desa, dengan mengusung tema “Masyarakat Sehat, Desa Sejahtera”. Dalam cakupan ini, kegiatan di tiga desa ini bertujuan untuk memberikan manfaat kepada 90 orang setiap desa.
Mellysa menambahkan bahwa tujuan dari kegiatan ini bukan hanya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, tetapi juga untuk mengurangi prevalensi PTM.
“Selain meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, tujuan lain dari inisiatif ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gaya hidup bersih dan sehat, meningkatkan kesadaran akan risiko penyakit tidak menular, dan mengurangi prevalensi PTM,” ujarnya.
Inisiatif ini didasarkan pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, 2013, dan 2018, yang menurut Kementerian Kesehatan, Penyakit Tidak Menular (PTM) di dunia menyebabkan setidaknya 70 persen kematian, dan meskipun tidak menular, risiko yang kurang dikendalikan berkontribusi pada peningkatan kasus setiap tahun. PTM yang semakin meningkat termasuk hipertensi, diabetes, stroke, serta penyakit sendi/rematik/encok.
Tidak hanya Kementerian Kesehatan, upaya pengendalian PTM juga harus didukung oleh pemerintah, swasta, organisasi profesi, dan seluruh masyarakat. Untuk mengurangi kasus PTM, diperlukan program pengendalian yang meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap deteksi dini dan pengobatan.
Salah seorang petugas medis yang bertugas, Devi menyampaikan dukungannya terhadap penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan gratis di tiga desa di Morowali Utara (Morut).
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena membantu masyarakat desa mendapatkan layanan kesehatan,” ujar Devi.
Dalam praktiknya, fasilitas yang diberikan kepada masyarakat meliputi penyuluhan dan edukasi tentang gaya hidup bersih dan sehat serta pemeriksaan kesehatan dasar, seperti pemeriksaan kolesterol, gula darah, dan asam urat. Untuk efektivitas dan efisiensi penggunaan obat selama pemeriksaan kesehatan dasar, obat-obatan akan disediakan melalui sistem konsinyasi dengan apotek terdekat yang ada di wilayah sekitar perusahaan.
Selain itu, sebagai mitra medis, PT GNI juga bekerja sama dengan dokter yang melayani BPJS Kesehatan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan juga memperkenalkan penggunaan BPJS Kesehatan kepada masyarakat, terutama bagi nelayan yang telah mendapatkan program BPJS dari Pemerintah Kabupaten Morowali Utara. Sejalan dengan tema peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78, “Terus Melaju untuk Indonesia Maju,” kegiatan ini diadakan untuk merayakan HUT RI ke-78, dimana PT GNI ingin mendorong masyarakat di sekitar wilayah industri untuk terus maju dengan peningkatan kesadaran akan kesehatan.
Lin, salah satu peserta pemeriksaan kesehatan gratis, berharap bahwa serangkaian kegiatan ini akan terus dilanjutkan di masa mendatang, bahkan dapat menjadi agenda bulanan.
“Inisiatif ini sangat bagus terutama karena gratis, sehingga sangat bermanfaat bagi masyarakat umum. Ke depannya, akan lebih baik lagi jika kegiatan seperti ini diadakan setiap bulan,” kata Lin. VAN