SULTENG RAYA – Bank BRI memudahkan pemilik usaha mikro untuk mendapatkan pinjaman uang. Dengan memaksimalkan digitalisasi, pengajuan pinjaman tidak perlu dilakukan di bank, cukup lewat agen BRILink.
Melansir Detik.com, peminjaman uang itu dilakukan melalui pembiayaan UMi atau Ultra Mikro.
Dikutip dari situs resmi Bank BRI, UMi merupakan produk dari Holding Ultra Mikro (UMi) yang diinisiasi Kementerian BUMN dan resmi berdiri pada September 2021. BRI menjadi induk holding tersebut. Pembiayaan UMI merupakan program kemandirian usaha yang menyasar usaha mikro yang difasilitasi oleh Bank BRI.
Syaratnya, debitur memiliki usaha mikro dan sedang tidak dibiayai oleh lembaga keuangan atau koperasi. Jangka waktu peminjaman selama tiga bulan dan nominal Rp 500 ribu dan maksimal Rp 5 juta.
Salah satu agen BRILink di Depok, Erny Setyowati, telah menjaring 80 pemilik usaha mikro untuk mendapatkan pembiayaan UMI. Berbagai pemilik usaha ultra mikro dipegangnya.
“Yang saya pegang ini ada pemilik warung, penjual makanan, penjual sayur, penjual ketoprak, penjual lontong sayur, pemilik laundry, macam-macam,” kata Erny dalam perbincangan dengan detik.com di kediamannya.
“Saat ini, ada 80 debitur. Nggak semua dipegang saat ini, tetapi ada yang sudah selesai, ada pula yang sedang berjalan, dan mulai baru,” dia menambahkan.
Erny menyebut dia mulai menjadi agen BRILink sejak 2019. Usaha itu menjadi sampingan di warung kelontong yang dibuka di rumahnya di area Depok Timur. Di bulan Oktober 2022 dia mulai memfokuskan untuk menawarkan pembiayaan UMI.
“Awalnya ragu-ragu juga untuk menawarkan pinjaman, karena ini menjadi pengalaman pertama saya. Ada keraguan bagaimana kalau pinjaman nyangkut? Tetapi, saya sudah diberi tugas oleh Bank BRI. Saya cerita saja kepada sejumlah pelanggan di warung kalau di BRI sedang ada program pembiayaan UMI,” kata dia.
Belum lagi soal aplikasi yang harus dipelajarinya. Sebagai agen BRILink untuk layanan UMI, Erny dituntut untuk mampu melaksanakan prosedur dogitalisasi lewat aplikasi. DIa memasukkan data calon debitur lewat aplikasi, bukan mengisi formulir dan menulis dengan ballpoint.
“Saya kan gaptek ya, menggunakan HP juga begitu-begitu saja. Tetapi, saya berusaha untuk belajar dan pelan-pelan saya praktikkan. Ternyata bisa dan memang harus bisa ya,” ujar dia.
Ternyata, respons pemilik usaha mikro di sekitar rumahnya merespons positif. Pengupas bawang menjadi debitur pertamanya. Pinjamannya Rp 2 juta dengan tenor tiga bulan.
Erny happy karena debitur pertamanya itu menyelsaikan kewajibans esuai jadwal. Bahkan, kini mendapatkan kesempatan kedua untuk mengambil kredit UMI lagi.
Salah satu debitur terkini Erny adalah penjual ketoprak. Namanya Nurcholis.
“Saya ambil UMI Rp 5 juta. Saya gunakan untuk menambah modal dan rapi-rapi warung. Alhamdulillah bisa terlaksana semua. Sejauh ini cicilannya ringan karena saya bisa menitipkan uang ke budhe Erny setiap hari atau saat ada uang lebih,” kata Nurcholis.
Mantri Bank BRI Depok Timur Azwar Jupri, menyebut kredit UMI bukan barang baru. “Betul itu program BRI, cuma memang kreditnya paling besar plafonnya di Rp 5 juta, tenornya tiga bulan. Program ini menyasar UKM Mikro,” kata dia. Detik.com/RHT