SULTENG RAYA – Sebanyak 499 Kepala Keluarga (KK) warga beserta rumah dan kos-kosan di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur terdampak dan terendam banjir. Ketinggian air bervariasi menggenangi pemukiman masyarakat, ada yang setinggi mata kaki hingga mencapai ketiak orang dewasa. Sebagian besar pemukiman yang terendam terletak di Trans Bunta.

Air mulai menggenangi pemukiman warga sejak Kamis (6/4/2021). Genangan banjir tersebut disebabkan meluapnya sungai Laa kiriman dari hulu di Kecamatan Mori Atas, Mori Utara dan Kecamatan Pamona Timur dan Tenggara Kabupaten Poso yang di guyur hujan beberapa Minggu terakhir. Puncaknya pada Minggu (8/4/2023) air bahkan menggenangi jalan Trang Sulawesi di Desa Bunta sepanjang 500 meter, genangan juga terdapat disejumlah titik di Desa Tompira.

Akibat banjir tersebut ratusan sepeda motor mengalami mogok setelah pengendaranya memaksakan untuk menyeberangi genangan banjir di jalan trans Sulawesi. Ketinggian air mencapai 1 meter di satu titik jalur tersebut, banyak kendaraan yang terpaksa harus didorong lantaran mengalami kerusakan mesin.

Kepala Desa Bunta, Christol Lolo menyampaikan sedikitnya 499 KK warga terdampak dan ratusan rumah dan kos-kosan milik warga terendam, banyak warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri. Pemerintah Desa Bunta bersama Pemerintah Kabupaten Morowali Utara mendirikan posko banjir di sekitar balai Desa.

“Kami sudah mengevakuasi warga terdampak banjir bersama BPBD, TNI, Polri dan instansi lainnya,” ujarnya.

Ia mengatakan Pemerintah mengerahkan perahu karet dan katinting untuk mengevakuasi warga, sebagian besar pengungsi berasal dari Trans Bunta yang mana rumah mereka terendam hingga ketiak orang dewasa. Bantuan juga terus berdatangan, baik dari Pemerintah Daerah maupun bantuan dari perusahan.

Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi menyampaikan dua kecamatan terendam banjir di Daerah setempat yakni Desa-desa di Kecamatan Petasia Barat dan Kecamatan Petasia Timur. Pemerintah sudah turun untuk membantu warga yang terdampak banjir, selain itu Pemerintah juga membangun posko tanggap darurat.

“Yang terpenting bagaimana penanganannya di lapangan, karena ini merupakan banjir reguler yang biasanya dialami oleh Desa-desa sekitar ketika curah hujan tinggi di hulu. Bagaimana kita juga memastikan warga yang terkena dampak bisa makan minum, kesehatannya kita perhatikan karena itu kita mensuplai logistik dan air bersih,” ujarnya.

Bupati menyebutkan ribuan paket logistik berupa makanan dan minuman sudah di salurkan kepada warga yang terdampak baik di Kecamatan Petasia Barat maupun Petasia Timur, bantuan juga terus berdatangan dari perusahaan yang berada di sekitarnya. VAN