SULTENG RAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu terus berupaya membantu pengembangan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di daerah itu.

Sejumlah program terus digalakkan demi berkembangnya pelaku UMKM diantaranya, pelatihan kewirausahaan, digital entrepreneurship, pelatihan branding dan kemasan, pelatihan entrepreneurship kampus, dan workshop e-katalog.

Terbaru, Pemkot Palu melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Palu, melakukan pendekatan dengan pihak Sarinah Jakarta, untuk memasarkan produk Bawang Goreng khas Kota Palu, Tenun Kelor, Kopi, maupun Teh berbahan dasar Kelor untuk dipasarkan secara nasional.

“Jadi sekarang lagi ada pembuatan MoU antara Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Palu dengan pihak Sarinah Jakarta,” ungkap Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido, saat menjadi narasumber dalam dialog bersama RRI Palu di Studio RRI Palu, Rabu (29/3/2023).

Dalam dialog bertajuk ‘Kopi Anda’ atau Komentar dan Opini Anda tersebut mengangkat tema ‘Efektivitas Pemberdayaan UMKM di Kota Palu’.

Wawali Reny menyatakan, para pelaku UMKM harus diberikan pemahaman dan bekal, sehingga menjadi UMKM yang betul-betul profesional dan produktif.

Ia mengatakan, Pemkot Palu menargetkan UMKM di Kota Palu berjumlah sekitar 23.000.

“Yang bisa kami rekrut sekarang ini sudah berjumlah 3.681 UMKM,” katanya.HGA