SULTENG RAYA-Tim pendamping Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu terdiri dari LPPM Unismuh Palu dan para Wakil Dekat III yang ada di lingkungan kampus biru terus melakukan konsolidasi, mendampingi mahasiswa dalam menyusun proposal PKM Kewirausahaan Tahun 2023.
Tim ini kata Wakil Rektor III Unismuh Palu, Dr. Moh Yusuf Hasmin, S.H., M. H sangat dibutuhkan dalam pendampingan dan memastikan proposal yang disusun oleh mahasiswa tersebut telah layak dan memenuhi syarat yang dipersyaratkan.
Pasalnya dalam PKM Kewirausahaan terdapat Sembilan Skim, sehingga dalam penyusunan proposal juga harus bisa menyesuaikan dengan skim pilihan mahasiswa bersangkutan. “Tentu harus menyesuaikan skimnya juga, tidak bisa sembarangan dalam menyusun proposal, sehingga dibutuhkan tim pendamping ini,”jelas Yusuf Hasmin, Selasa (10/1/2023).
Selain itu, Warek III juga telah mendatangkan pihak-pihak yang dinilai mampu memberikan pencerahan terkait kelemahan-kelemahan proposal mahasiswa tahun sebelumnya, khususnya proposal yang gagal atau tidak lolos, sehingga dapat diketahui dimana titik kelemahannya agar tidak melakukan kesalahan untuk kedua kalinya.
Dimana tahun ini, Warek III telah menargetkan minimal satu fakultas satu proposal. “Tapi kalau misalkan BEM dan IMM juga mau mengajukan silahkan, namun tentu harus sesuai dengan skimnya, karena ada Sembilan skim, ya silahkan pilih yang mana,”ujar warek III.
Proposal tersebut katanya, paling tidak sudah dapat diupload di bulan Februari 2023 ini.
PKM ini sendiri akan memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa, antara lain mengasah kreativitas, menulis dan menyampaikan serta menuangkan ide, mendapat pengalaman, mendapat pengakuan, dan mendapat kenalan atau koneksi dan yang paling besar manfaatnya ialah membantu membangun Indonesia atau daerah setempat melalui ide-ide kreatif yang dimiliki.
“Dalam membuat PKM, yang harus mahasiswa lakukan apabila tidak memiliki ide kreatif dapat melakukan ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Ide-ide PKM tidak harus yang rumit, cukup yang sederhana, sesuai isu global yang terjadi sekarang, dan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas serta mengangkat kearifan lokal,”jelasnya lagi. ENG