SULTENG RAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu bakal memasang lagi 6.000 lampu penerangan jalan di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun depan.
Rencana penambahan tersebut setelah sejumlah ketua Rukun Tetangga di daerah itu menyampaikan sejumlah jalan belum optimal penerangannya. Ketua RT di seputaran Jalan Pipit, Jalan Maleo dan Jalan Cendrawasih.
“Kemarin baru kita selesaikan sekitar 11.400 pemasangan lampu di Kota Palu. Nah tahun 2023 ini kita prosesnya mengevaluasi dulu seperti apa hasil pemasangan lampu 2022 kemarin,” jelas Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid saat melakukan pertemuan dengan masyarakat Kelurahan Tanamodindi di Gedung Pertemuan Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG), Jalan Nuri, Ahad (6/8/2023).
Setelah dievaluasi, kata dia, semuanya berjalan dengan baik. Terlihat dari tagihan ke Pemkot Palu tadinya sekitar Rp3,5 miliar setiap bulan justru menurun sekitar Rp1 miliar.
“Jadi kita ada efisiensi sekitar Rp2,5 miliar setiap bulan. Padahal lampu yang dipasang lebih banyak. Tadinya gelap, tagihan kita sampai Rp3,5 miliar. Karena memang lampu yang kita pasang adalah lampu yang hemat energi,” jelasnya.
Oleh karena itu, saat ini masyarakat tidak dibolehkan lagi memasang lampu sendiri atau bahkan meminta dengan para calon anggota legislatif.
“Harus minta dengan Pemerintah Kota Palu. Nanti kita akan lihat, ada tidak ketersediaan. Tinggal dilihat, mana yang urgent,” katanya.
Wali Kota Hadianto menyebut, Pemkot Palu sebelumnya rutin melaksanakan pertemuan dengan masyarakat setiap akhir pekan.
Pertemuan itu bertujuan menyerap aspirasi dari masyarakat, serta mengidentifikasi langsung masalah yang dihadapi oleh masyarakat di lapangan.
“Hanya memang mohon maaf, setelah Puasa kemarin saya berhenti sementara. Sudah sekitar dua bulan tidak berjalan,” ujar wali kota.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Hadianto juga menjelaskan terkait dengan drainase. Saat ini, kata dia, ada beberapa drainase sedang dikerjakan Pemkot Palu.
“Tidak bisa dipungkiri, salah satu masalah terberat di Kota Palu saat ini adalah drainase. Hal ini dikarenakan, drainase yang ada sejak zaman dahulu, belum pernah dilakukan pembersihan di dalamnya. Sehingga drainase di Kota Palu itu sedimentasinya, hampir bikin buntu semua. Oleh karena itu, kita bisa lihat pekerjaan kita pembersihan drainase itu berjalan,” tuturnya.HGA