SULTENG RAYA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) KP Sulawesi Tengah bersinergi dengan Kanwil Kementrian Agama Sulteng menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Sekolah Pasar Modal bertajuk “Mengelola Keuangan dengan Mengenal Instrumen Keuangan Syariah di Pasar Modal Indonesia” bersama 1.000 guru madrasah di Sulteng, di Aula Dinas Pendidikan Sulteng Jalan Setia Budi, Kota Palu, Senin (19/6/2023).
Kepala Kantor PT BEI Sulteng, Putri Irnawati, dalam sambutannya mengatakan, giat sekolah pasar modal menjadi salah satu cara BEI untuk memasyarakatkan instrumen investasi pasar modal.
Guru, kata dia, merupakan objek strategis untuk diberi pengetahuan agar dapat membagikan pengetahuan tersebut kepada khalayak ramai khususnya peserta didik.
Selain itu, lanjut Putri, para guru madrasah juga diharapkan menjadi investor di pasar modal, menjadikan pasar modal sebagai salah satu alternatif potensial untuk berinvestasi aman.
“Kegiatan seperti ini juga dilaksanakan di daerah Indonesia Timur lainnya, kita ingin lebih dekat dengan kalangan akademisi untuk menyebarluaskan informasi mengenai pasar modal,” kata Putri Irnawati.
Kata dia, sekolah pasar modal menyasar guru madrasah itu, nantinya akan dilaksanakan sebanyak lima kali; dua sesi tatap muka, dan tiga sesi lainnya dilakukan secara daring.
“Semoga kegiatan ini akan memberikan pengetahuan dan referensi bagi guru untuk menjadi investor di pasar modal,” tuturnya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sulteng, Ulyas Taha, mengucapkan apresiasinya kepada BEI Sulteng karena telah melibatkan guru madrasah untuk dikenalkan pasar modal.
“Kita punya direktorat keuangan syariah, ini selaras dengan tugas dan fungsi. Nah, kolaborasi ini penting untuk meningkatkan literasi keuangan syariah khususnya pasar modal syariah, ini sesuatu yang luar biasa,” kata Kakanwil.
Ia mengatakan, saat ini, terlampau banyak instrumen keuangan yang bisa diakses masyarakat. Namun demikian, sebagai guru madrasah tentunya lebih direkomendasikan mengakses jasa-jasa keuangan syariah.
“Kita ternyata ada pasar modal syariah, saham syariah. Guru madrasah bisa mengakses itu, manfaatkan itu, dan harapan saya bisa disebarluaskan informasinya,” katanya.
Melalui kesempatan tersebut juga, Kakanwil Ulyas mengimbau para guru untuk lebih melek investasi legal dan mencermati modus-modus invetasi bodong.
“Momen ini bisa kita gali pengetahuan, apa dan bagaimana invetasi bodong itu bekerja, dan seperti apa invetasi yang baik dan diawasi,” tutupnya. RHT