SULTENG RAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kredit perbankan pada Maret 2023 tumbuh 9,93 persen terhadap Maret 2022 (yoy) atau secara nominal menjadi Rp6.445,5 triliun.
Ketua OJK, Mahendra Siregar mengatakan, pertumbuhan kredit itu ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh sebesar 11,40 persen yoy.
Sementara, kredit modal kerja dan konsumsi masing-masing tumbuh sebesar 9,52 persen dan 9,20 persen.
Secara mtmatau Maret 2023 terhadap Februari 2023, kredit perbankan naik 1,10 persen atau naik Rp70,14 triliun. Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Maret 2023 tercatat melandai dengan tumbuh 7 persen yoy dari Februari 2023 sebesar 8,18 persen secara nominal sebesal Rp8.005,6 triliun. Faktor utamanya didorong penurunan pada giro.
Namun demikian, kata Mahendra, likuiditas industri perbankan Maret 2023 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga.
“Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 128,87 persen (Februari 2023: 129,58 persen) dan 28,91 persen (Februari 2023: 29,09 persen), jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Sulteng Raya, Ahad (7/5/2023).
Ia menjelaskan, risiko kredit melanjutkan penurunan dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,72 persen dan NPL gross 2,49 persen.
Di sisi lain, kredit restrukturisasi covid-19 kembali mencatatkan penurunan sebesar Rp22,28 triliun menjadi Rp405,42 triliun dengan jumlah nasabah juga menurun menjadi 1,83 juta nasabah.
Risiko pasarpun menurun ditinjau dari Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat sebesar 1,44 persen, jauh di bawah threshold 20 persen.
“Di sisi profitabilitas, secara umum peningkatan laba bank triwulan I 2023 ini masih sejalan dengan proyeksi rencana bisnis bank 2023 yang terutama didorong oleh pertumbuhan kredit dan fee based income serta perbaikan kinerja surat berharga. Selain itu, pertumbuhan ini juga seiring dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai sekitar 5 persen,” ungkap Ketua OJK.
Di sisi permodalan perbankan, OJK mencatat kinerja masih pada level solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan 24,69 persen dari sebelumnya Februari 2023 sebesar 25,95 persen.
“OJK akan terus mendukung perbankan melalui langkah kebijakan yang diperlukan sehingga perbankan terus bertumbuh berkelanjutan namun tetap prudent dalam aspek manajemen risikonya,” tutupnya. RHT