SULTENG RAYA – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, mendorong pendampingan Tim Inkubator Bisnis terhadap Industri Kecil Menengah (IKM) dilaksanakan tidak hanya dilakukan di tingkat kecamatan, namun harus dilaksanakan hingga ke tingkat kelurahan.

Selain itu, ia juga berharap Tim Inkubator Bisnis mendampingi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Oleh karena itu, Inkubator Bisnis berbasis Digital ini tidak hanya berbicara tentang IKM, tapi UMKM juga. Bisa dibilang, IKM sudah setengah mashum ya, tapi UMKM, mines pemahaman mereka terkait bagaimana mendorong agar usaha mereka bisa tumbuh baik,” kata Wali Kota Hadianto saat melaksanakan pertemuan dengan Tim Inkubator Bisnis Kota Palu di ruang kerja Wali Kota Palu, Kamis (13/4/2023).

Pertemuan tersebut untuk mendengarkan langsung progres yang dilakukan para Tim Inkubator Bisnis Kota Palu dalam memberikan pendampingan kepada IKM.

Ia mengatakan, target Pemerintah Kota (Pemkot) Palu dalam pelaksanaan Inkubator Bisnis Berbasis Digital adalah kelurahan. Sehingga pendampingan itu dilakukan di setiap kelurahan.

Hanya saja, hal tersebut bertahap. Mulai dari tingkat kecamatan dan nantinya menyusul ke masing-masing kelurahan.

“Setelah dari kecamatan, dia akan turun ke kelurahan. Sehingga mana UMKM kita, mana IKM kita yang progresnya baik, Ia akan masuk ke kecamatan untuk mendapatkan pendampingan yang lebih. Mana yang lebih lagi, akan masuk di Inkubator Bisnis tingkat kota, yang berarti mereka sudah siap untuk ekspor,” jelas Wali Kota.

Sementara itu, perwakilan Tim Inkubator Bisnis Kota Palu, Rizky, mengatakan, tahun ini, skema yang dilakukan kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya.

“Tahun ini skemanya kurang lebih sama, tapi ada beberapa yang kita tambahkan supaya programnya lebih oke,” katanya.

Ia mengungkapkan, ada beberapa program umum Tim Inkubator Bisnis Kota Palu, antara lain yakni persiapan dan open rekrutmen, seleksi, serta pendampingan.

Ia menjelaskan saat ini pihaknya memasuki tahap pendampingan yang dilaksanakan sejak bulan April hingga November 2023.

“Saat ini kita sudah masuk pendampingan pak, tapi untuk informasi saat rekruitmen dan seleksi kemarin, kita menentukan skema pendampingannya seperti apa. Pada akhirnya kita ada pendampingan IKM, dukungan peralatan, hingga bisnis matching,” jelasnya di hadapan Wali Kota.

Rizky mengatakan, saat proses rekrutmen yang sebelumnya disebar di akun Instagram resmi Pemerintah Kota Palu dan Wali Kota, ada 122 responden untuk mendaftar program Inkubator Bisnis ini.

Ia menyatakan, jumlah responden tersebut terbilang banyak, padahal hanya dibuka selama tujuh hari,

Dari 122 responden yang mendaftar ini, katanya pihaknya memilih 25 IKM yang potensial. Kemudian Tim Inkubator melakukan visitasi dan meninjau langsung, lalu dipilihlah 16 IKM yang akan didampingi secara intensif kali ini.

Setiap IKM nantinya akan didampingi seorang mentor selama lima sampai enam pekan. Dimana yang diberikan selain edukatif, juga implementatif.

“Kita tidak hanya melatih IKM saja, tapi para mentor juga menjadi tim bayangan dari IKM ini. Kita buatkan hingga desainkan, mereka tinggal pakai. Sembari menggunakan, kita juga sekaligus mengajarkan bagaimana penggunaannya. Cangkupan pendampingannya mulai dari pemasaran digital, branding, hingga manajemen keuangan dan lainnya,” jelas Rizky.

Ia mengatakan, selain memberikan pendampingan, pihaknya juga sedang menguruskan hak intelektual atau HaKI dari masing-masing IKM.

Perbedaannya di banding tahun kemarin, jumlah tim pendampingnya jauh lebih banyak dari enam menjadi delapan orang pendamping, sehingga membuat kerjanya lebih optimal.

Kemudian, jumlah IKM yang didampingi pun juga bertambah, dari sembilan menjadi 16 IKM yang tersebar di delapan kecamatan se-Kota Palu. Dengan demikian, masing-masing kecamatan, terdapat dua IKM yang didampingi.

“Durasi pendampingannya juga bertambah, yang awalnya cuma empat bulan, bisa dioptimalkan sampai sembilan bulan. Serta sektor yang kita dampingi, jauh lebih variatif. Mulai dari industri pangan, mebel, hingga fashion, dan lainnya,” ungkap Rizky.

“Selain itu, akan dilakukan peningkatan kapasitas bagi tim pendamping, sehingga menjadi momentum bagi mereka untuk meng-upgrade  ilmu,” tuturnya. HGA