SULTENG RAYA —BRI Group melalui PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) siap mengakselerasi pertumbuhan penggunaan sepeda motor listrik di Tanah Air.
Hal tersebut seiring kesepakatan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memberikan kemudahan fasilitas pembiayaan kendaraan ramah lingkungan itu.
BRI Finance merupakan perusahaan anak PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., atau BRI secara khusus bergerak di bidang multifinance.
Seperti diketahui, Pemerintah memiliki aspirasi menciptakan nol emisi pada 2060. Penyumbang emisi terbesar bisa dipastikan berasal dari gas buang kendaraan bermotor.
Oleh karena itu, baru-baru ini Himbara bersepakat membuat pembiayaan sepeda motor listrik lebih mudah dan lebih murah dibandingkan dengan sepeda motor konvensional, seperti uang muka mulai dari nol persen, tenornya hingga 5 tahun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, serta insentif bunga mulai dari 0,83 persen per bulan.
Direktur Utama BRI Finance, Azizatun Azhimah, mengatakan BRI dan BRI Finance bersama-sama dengan Himbara mendukung penuh mandat untuk mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai itu melalui langkah konkret.
“Insya Allah Himbara dan khususnya BRI Group menyiapkan infrastruktur, sehingga ketika ada yang membutuhkan dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan bisa kami layani,” ujarnya dalam konferensi pers yang dihadiri Himbara dan PT WIKA Industri Manufaktur selaku prinsipal sepeda motor listrik Gesits, beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, Pemerintah meresmikan kebijakan bantuan melalui insentif fiskal untuk pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) roda dua.
Program itu bertujuan agar harga kendaraan listrik lebih terjangkau, di mana sepeda motor listrik mendapat ‘subsidi’ sebesar Rp7 juta. Total insentif yang dikucurkan pemerintah diperkirakan mencapai Rp1,7 triliun dengan target sebanyak 200.000 unit sepeda motor listrik baru akan diberikan insentif pada 2023. Sedangkan sepeda motor listrik konversi sebanyak 50 ribu unit.
Masyarakat yang dapat menerima insentif adalah pelaku UMKM penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dan bantuan subsidi upah, serta penerima subsidi listrik 450VA hingga 900VA yang telah terdata melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Berdasarkan term and condition tadi, BRI Finance memberikan fasilitas pembiayaan, baik kepada penerima subsidi maupun masyarakat umum yang tidak menerima subsidi. Sekaligus mengencourage masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik yang ramah lingkungan,” kata Azizatun.
Upaya BRI Finance dalam mempercepat pertumbuhan sepeda motor listrik memiliki alasan kuat. Berdasarkan catatan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), jumlah kendaraan bermotor di Tanah Air mencapai 152,51 juta unit per 31 Desember 2022. Dari total kendaraan bermotor tersebut, sekitar 126,99 juta unit atau 83,27 persen di antaranya adalah sepeda motor.
Di sisi lain, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat penjualan sepeda motor di tahun 2021 sebanyak 5,05 juta unit, dan tahun 2022 mencapai 5,22 juta unit. Adapun tahun ini, dengan insentif dari pemerintah dan langkah Himbara, diharapkan sekitar 200.000 sepeda motor listrik dapat terjual.
Oleh karena itu, menurut Azizah, guna mendukung program pemerintah dalam percepatan penggunaan sepeda motor listrik salah satunya bisa berharap pada Gesits. Dengan melihat pasar sepeda motor yang besar, diproyeksikan animo masyarakat terhadap sepeda motor listrik akan tinggi.
“Mudah-mudahan ini menjadi salah satu bentuk literasi yang bisa kami berikan, masyarakat baik yang eligible untuk mendapatkan subsidi maupun tidak, berminat untuk mengganti kendaraannya menggunakan kendaraan motor listrik. BRI Group dan Himbara akan mendukung siapa saja nasabah yang memenuhi kriteria layak dibiayai,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur utama PT WIKA Industri Manufaktur Bernardi Djumiril mengatakan Gesits menyambut positif adanya bantuan pemerintah untuk meningkatkan pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai roda dua sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 tahun 2023 yang diumumkan pada 20 Maret 2023, sehingga implementasi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia dapat terakselerasi.
“Implementasi bantuan pemerintah ini akan didukung oleh Himbara. Syarat untuk kendaraan listrik mendapatkan bantuan pemerintah adalah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen. WIKA Industri Manufaktur dengan bangga mengumumkan bahwa Gesits sebagai karya anak bangsa telah memiliki nilai TKDN sebesar 46,73 persen,” ujarnya.
Saat ini Gesits telah memiliki jaringan dealer sebanyak 70 unit di 21 provinsi dan 43 kota yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Dengan adanya jaringan dealer yang luas, kami dapat dengan mudah menyediakan layanan penjualan dan purna jual yang memadai kepada pelanggan di seluruh daerah di Indonesia. Dealer kami dilengkapi dengan fasilitas layanan purna jual yang lengkap dan terpercaya,” pungkasnya. RHT